tag:blogger.com,1999:blog-54158498615812312312024-03-08T15:14:07.696-08:00makalah dan askepkumpulan contoh makalah, askep, karya tulis tentang keperawatanleonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-85738496502185833632010-01-13T19:33:00.000-08:002010-01-13T19:35:16.726-08:00DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) 2DHF<br />(DENGUE HEMORAGIC FEVER)<br /><br /><br />A. DEFINISI<br /><br />DHF merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat serotype virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi perdarahan, hepatomegali, dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi dan sampai timbulnya renjatan sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat menyebabkan kematian.<br />Penyakit dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. <br /><br />B. ETIOLOGI<br /><br />Virus dengue sejenis arbovirus melalui nyamuk aedes(albopictus dan aegypti). Sampai sekarang dikenal ada empat jenis virus dengue yang dapat menimbulkan penyakit baik demam dengue maupun demam berdarah. Virus dengue tergolong dalam famili atau suku. Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia ke-II,sedangakan dengue 3 dan 4 ditemukan pada saat wabah difilipina tahun 1953-1954. virus dengue berbentuk batang,stabilpada suhu 700<br /><br />C. PATOFISIOLOGI <br /><br />Virus dengue akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti organ sasaran dari virus adalah hepar, noduslimfaticus, sum-sum tulang serta paru-paru. Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan membedakakan DHF dari dengue klasik ialah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadi hipotensi, trombositopeni, dan diatesis hemoragic. Pada kasus berat, renjatan terjadi secara akut, nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan menghilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. Meningginya nilai hematokrit pada penderita dengan renjatan menimbulkan dugaan bahwa renjatan terjadi sebagai akibat kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler melalui kapiler yang rusak dengan mengakibatkan menirunnya volume plasma dan meningginya hematokrit bukti yang mendukung dugaan ini adalah di temukannya cairan yang tertimbun dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura dan perikard yang pada otopsi ternyata melebihi cairan yang di berikan melalui infuse. Perdarahan pada DBD sangat kompleks dan mungin melibatkan satu atau lebih trombositopeni,kerusakan pembuluh darah kecil, gangguan fungsi trombosit dan disseminated intravascular disease (DIC). Kerusakan trombosiy dapat secara kualitatif maupun kuantitatif. Oleh karena itu pasien dengan trombosit lebih dari 100.000/mm3 mungkin didapat waktu perdarahan yang memanjang. DIC terjadi pada renjatan yang berkepanjangan dan berat serta menyebabkan perdarahan hebat dan irreversible shok dengan prognosis buruk. Adanya ikatan antigen-antibody (kompleks antibody-virus ) ini dalam sirkulasi darah kan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut.<br /><br /> Agregrasi trombosit melepaskan ADP dan mengalami metamorfosis yang kemudian kehilangan fungsi sehingga dimusnahkan system retikuloendotel dengan akibat trombositopenia hebat dan perdarahan. Disamping itu trombosit yang mengalamimetamorfosis melepaskan faktor trombosit ketiga ynag mengakibatkan system pembekuan.<br /> Aktivasi faktor Hageman (faktor XII) akan mengakibatkan sistempembekuan dengan akibat terjadinya pembekuan intravaskuler yang sangat luas, dalam proses ini plasminogen menjadi plasmin yang berperan dalam pembentukan anafilaktosin menjadi plasmin yang berperan dalam pembentukan anafilaktoksin dan penghancuran fibrin menjadi fibrin degradation product. Disamping itu aktivasi faktor XII menggiatkan system kinin yang berperan meningkatkanpermeabilitas kapiler. Menurunnya faktor pembekuan yang disebabkan aktivasi system pembekuan dan kerusakan hati akan meenambah beratnya perdarahan. <br /><br /><br />D. EPIDEMIOLOGI<br /><br />Infeksi virus dengue yang di kenal sebagai penyakit arbovirus telah tersebar di seluruh penjuru dengan kejadian tertinggi di beberapa daerah tropis seperti asia, afrika, amerika tengah, dan selatan. Di Indonesia, sejak di temukan penderita demam berdarah dengue di Surabaya pada tahun 1968, penyakit ini cenderung meningkat dan mmmpeningkatan jumlah kasus yang dramatis dari 27 kasus pada tahun 1975 menjadi 1680 kasus pada tahun 1996. di beberapa Negara penularan virus dengue di pengaruhi oleh adanya musim, jumlah kasus biasanya meningkat bersamaan dengan peningkatan curah hujan. Di Indonesia pengaruh musim terhadap DBD tidak begitu jelas, akan tatapi secara gari besar dapat di kemukakan bahwa jumlah penderita meningkat antara bulan September sampai februaridan mencapai puncaknya pada bulan januari. Di daerah yang berpenduduk padat puncak penderita adalah bulan juni sampai juli hal ini bertepatan dengan awal musim kemarau. <br />`Morbiditas dan mortalitas demam berdarah dengue bervariasi dan di pengaruhi oleh berbagai faktor antara lain status imunologi penderita, kepadatan vector nyamuk, transmisi virus dengue, virulensi virus dan kondisi geografi setempat. Secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan jenis kelamin penderit, tetapi kematian di temukan lebih banyak pada anak perempuan. <br /> Anak di bawah umur 15 tahun. Di Indonesia, Suroso (1997) mengemukakan bahwa penderita demam berdarah dengue terbanyak umur 5-14 tahun. <br /><br /><br />E. MANIFESTASI KLINIS<br /><br />Masa tunas 3-15 hari tetapi rata-rata 5-8 hari. gejala klinis timbul secara mendadak berupa suhu tinggi, nyeri pada otot seluruh tubuh, nyeri di belakang kepala hebat, suara serak, batuk, epistaksis serta disuria. Penyakit biasanya akan sembuh sendiri dalam 5 hari dengan penurunan suhu secara lisis. Demam berdarah dengue di tandai oleh demam mendadak tanpa sebab yang jelas di sertai gejala lain seperti lemah, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri pada anggota badan, punggung, sendi, kepala, dan perut.gejala-gejala tersebut menyerupai influenza biasa. Pada hari kedua atau ketiga demam muncul bentuk perdarahan yang beraneka ragam di mulai dari yang paling ringanberupa perdarahan di bawah kulit (petekia/ekimosis), perdarahan yang hebat berupa muntah darah, akibat perdarahan lambung, melena, dan juga hematuria massif.<br /><br />Klasifikasi Demam Berdarah Dengue<br />- Derajat 1 : Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan,uji tuniket positif,trombositopenia dan hemokonsentrasi.<br />- Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan dibawah kulit dan ataua perdarahan lain <br />- Derajat III : Kegagalan sirkulasi : nadi cepat dan lemah,hipotensi,kulit dingin,lembab,dan gelisah <br />- Derajat IV : Renjatan berat,denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur.<br /><br />F. PENATALAKSANAAN<br /><br />Tatalaksana DBD sebaiknya berdasarkan kepada berat ringan nya penyakit yang ditemukan antara lain:<br />1. Kasus DBD yang diperkenankan berobat jalan <br />Penderita diperkenankan berobat jalan jika hanya mengeluh panas, tetapi keinginan makan dan minum masih baik untuk mengatasi panas tinggi yang mendadak diperkenankan memberikan obat paracetamol 10-15mg/kg BB. Setiap 3-4 jam diulang jika symptom panas masih nyata diatas 38,50C. sebagian besar kasus DBD yang berobat jalan ini menunjukan manifestasi panas hari pertama dan hari kedua tanpa menunjukan penyulit lainnya. Apabila penderita DBD ini menunjukan manifestasi penyulit hipertermi dan konvulsi sebaiknya kasus ini dianjurkan untuk rawat inap. <br /><br />2. Kasus DBD derajat I dan II<br />Pada hari ke-3,4,5 panas dianjurkan rawat inap karena penderta ini mempunyai resiko terjadinya syok. Pada saat fase panas penderita dianjurkan banyak minum air buah atau oralit yang biasa dipakai untuk mengatasi diare. Apabila hematokrit meningkat lebih dari 20% dari harga normal merupakan indicator adanya kebocoran plasma dan sebaiknya penderita dirawat diruang observasi dipusat rehidrasi selam kurun waktu 12-24 jam. Penderita DBD yang gelisah dengan ujung ektrimitas yang teraba dingin,nyeri perut,dan produksi air kemih yang kurang sebaiknya dianjurkan rawat inap. Penderita dengan tanda-tanda pendaraahan dan hematokrit yang tinggi harus dirawat dirumah sakit untuk memperoleh cairan pengganti segera. <br /><br />3. Penatalaksanaan DBD derajat 3 dan 4<br />Dengue syok syndrome (syndrome renjatan dengue) termasuk kasus perawatan yang mebutuhkan penanganan secara cepat dan perlu memperoleh cairan penggati secara cepat. Biasanya dijumpai kelainan asam basa dan elektrolit.dan hal ini dapat dipikirkan kemungkinan dapat terjadi DIC. Terkumpulnya asam dalam darah mendorong terjadinya DIC yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan hebat dan renjatan yang sukar diatasi.<br />Penggantian secara cepat plasma yang hilang digunakan larutan garam isotonic (ringer laktat,5% dekstrose dalam ringer laktat atau 5 %deksttrose dalam larutan ringer asetat dan larutan normal garam faali ) dengan jumlah 10-20ml/kg/1 jam.<br /><br />G. PENCEGAHAN<br /><br />Pencegahan dan pemberantsan penyakit infeksi virus dengue sampai sekaarang masih diprioritaskan pada pemberantasan nyamuk dewasa dan lava aedes aegypti atau aedes albopictus dan hasilnya belum memuaskan. Terdapat kemungkinan bahwa vaksinasi mungkin menyebabkan sensitisasi seeorang resipien sehingga infeksi dengue yang terjadi menyebabkan demam berdarah.<br />Saat ini dikenal cara pencegahan yang efektif yaitu dengan 3 M<br />- Menguras<br />- Membersihkan <br />- Mengubur<br /><br /><br />H. DIAGNOSIS BANDING<br /><br />Pada daerah-daerah endemis dengue,maka demam berdarah yang harus dicurigai pada anak-anak dengan demam dengan memperlihatkan hemokonsentrasi,trombositopenia dan manifestasi-manifestasi perdarahan dengan atau tanpa syok. Karena berbagai penyakit riketsia,meningokoksemia dan penyakit-penyakit berat lainnya yang disebabkan oleh berbagai penyebab yang dapat menimbulkan berbagai gejala klinis yang mirip, maka diagnosis harus dibuat jika bukti epidemiologis dan serologis menunjukan kemungkinan adanya demam dengue. <br /><br />I. PROGNOSIS<br /><br />Kematian terjadi pada 40-50 % penderita dengan syok,tetapi dengan pengobatan penunjang yang adekuat,dapat diturunkan hingga kurang dari 2 %. Keberhasilan bertahan berhubungan langsung dengan penatalaksanaan intensif dini.<br /><br />J. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK<br /><br />- Pemeriksaan darah lengkap: hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20 % atau lebih ),trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)<br />- Serologi : uji HI (hemaagluttinaation inhibition test )<br />- Rongent thorax : efusi pleura<br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br />- Soegijanto, soegeng. ILMU PENYAKIT ANAK DIAGNOSA & PENATALAKSANAAN. 2002. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Medika. Jakarta.<br />- Soegeng, Soegijanto. “DEMAM BERDARAH DENGUE” 2006. Edisi kedua. Airlangga University Press Surabaya.<br />- Soedarmo, Sumarmo Sunaryo Poorwo, DEMAM BERDARAH (DENGUE) PADA ANAK. 2005. <br />- Ngastiyah, PERAWATAN ANAK SAKIT. 2005. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta.<br /><br /><br />KATA PENGANTAR<br /><br />Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan tuntunanNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.<br /><br /> Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Anak , yang dapat di sajikan untuk mahasiswa keperawatan sebagai pegangan praktek diklinik.<br /><br /> Dalam makalah ini kami kelompok menampilkan salah satu macam penyakit tentang gambaran penyakit yang dapat memudahkan pemahaman tentang gambaran patofisiologi sehingga memberikan kemudahan dalam menentukan gambaran penyakit kususnya “DHF (DENGUE HEMORAGIC FEVER).<br /><br /> Semoga makalah ini dapat membantu mahasiswa keperawatan dalam mengaplikasikan penerapan Asuhan Keperawatan Anak berdasarkan gangguan kesehatan yang terjadi.leonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-70290139666461975032010-01-13T19:31:00.000-08:002010-01-13T19:32:38.807-08:00DERMATITIS KONTAKKATA PENGANTAR<br /><br />Puji dan syukur panulis haturkan kehadiran TUHAN Yang Maha Esa, karena dimana besar cinta kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini <br /><br />Terimakasih juga kepada dosen pembimbing dan juga kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.<br /> Makalah ini disusun dengsn tujuan memberikan pemahaman dam notivasi dilakukan masyarakat, agar dapat berguna untuk menunjang dan fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan penyakit sistem integumem “DERMATITIS KONTAK”<br /> Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan – kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat dio harapkan oleh penulis untuk melengkapi makalah ini.<br /><br /><br /><br /><br />Penulis <br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br /><br />1. Definisi Kulit<br />Kulit adalah organ tubuh yang terletak pada bagian luar dan membatasi dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ dan vital serta mencerminkan kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elstis dan sensitif bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, rasa, dan juga bergantung pada kondisi tubuh<br /><br />2. Anatomi Kulit<br />Anatomi kul;it secara hispotalogik kulit secara garis besar tersusun atas 3 lapisan utama, yaitu:<br />1.1 Lapisan Epidermis terdiri atas :<br />Satrum korneum ( Lapisan tanduk )<br />Lapisan paling luar dan terdiri atas beberapa lapisan sel-sel gepeng yang mati, tidak beinti dan protoplasmanya telah beruba menjadi keratin (zat tanduk)<br />Stratum lusidum<br />Terdapat langsung dibawah komponen korneum, merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi berarti protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih jelas ditelapak (zat Kerathohialin)<br />Stratum Granulosum (Lapisan Keratihialin )<br />Merupakan 2 ata 3 bagian sel-sel gepeng dengan sitoplasma bebutir kasar dan inti diantaranya stratrum granulosum juga tampak jelas ditelapaktangangan dan kaki<br />Stratum Basale<br />Terdiri sel-sel kubus (kulumnur) yangbtersusun fertikal pada pembatasan dermo epidermal seperti pagar (palisade) lapisan ini merupakan lapisan bawah.<br /><br /> 1.2 Lapisan Dermis <br />Lapisan dibawah epedermis yang jauh lebih tebal dari pada epidermis<br /><br />1.3 Lapisan Subkutis<br />Kelanjuten dermis terdiri atas jaringan ikat longgar, berisi sel-sel lemak didalamnya. Lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi pembuluh darah dan getah bening<br /><br />3. Fungsi Kulit<br />Kulit mempunyai fungsi yaitu :<br />3.1 Sebagai mproteksi, kulit manjaga dalam tubuh terghadapm gangguan atau mekanisme<br />3.2 Sebagai absorpsi penyerapan dapat berlangsung melalui cara anatar sel menbus sel-sel epidermis<br />3.3 Sebagai ekskresi kelebjar-kelenjar kulit mengeluarkan sat-sat yang tidak berguna atau sisa metabilosme dalam tubuh<br />3.4 Sebagai persepsi kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik disermis dan subkutis<br />3.5 Sebagai pengatur suhu tubuh (termoregulasi) kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat dan menyerutkan pembuluh dara kulit<br />3.6 Sebagai pembentuk pigmen, sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak dilapisan basal dan sel ini berasal dari nyeri saraf.<br />3.7 Sebagai keratin lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama yaitu keratinosit, sel langerhans, melanosit<br />3.8 Sebagai pembentuk vitamin D<br /> <br />BAB II<br />ISI<br />DERMATITIS KONTAK<br /><br />2.1 Definisi<br />Dermatitis kontak ( dermatitis venenata) merupakan reaksi kulit terhadap unsur- unsur fisik, keringat, atau biologi. Epidermis mengalami kerusakan akibat iritasi fisik dan kimia yang berulang-ulang. Dermatitis kontak bisa berupa tipe iritan-iritan primer reaksi nonalergik terjadi akibat pajanan terhadap substansi iritatif satau tipe oleh pajanan terhadap alergen kontak penyebab dermatitis kontak iritan yang lazim adalah sabun, diterjen, bahan pembersih dan zat kimia industri.<br /><br />2.2 Etiologi<br />Banyak agen dapat meyebabkan dermatistik kontak dibawah ini beberapa contoh sekret serangg, lipas dan sebagainnya, serta getah tumbuh-tumbuhan dan dapat menimbulkan dermatitis. Yang terbentuk liner, serta getah tumbuh-tumbuhan dapat menimbulkan dan sat-sat terjen (mis. Lisol) dessinfektasia dan zat warna (untuk pakaian, sepatu dan lain-lain<br /><br />2.3 Patogenesis<br />Dermtitis kontak alergik termasuk reaksi tipe IV ialah hipersentivitas tipe lambat. Pantogenesisnya melalui 2 fase yaitu :<br />Fase induksi adalah :<br />Saat kontak pertam anergen dengan kulit sampai limposit mengenal dan memberi respon, memerlukan waktu 2 – 3 minggu.<br /><br />Fase Elisitas adalah :<br />Terjadi kontak ulang dengan hapten yang sama atau serupa sel efektor yang telah tersintisasi mengeluarkkan limforkrim yang mampu menarik berbagai sel badan sehingga terjadi gejala klinis.<br /><br />2.4 Manifestasi Klinis <br />Erupsi dimulai ketika unsur penyebeb mengenai kulit. Reaksi pertama mencakup rasa gatal, terbakar dan eritama yang segera diikuti oleh gejela edema, pakula, vesikel serta perembesan atau sekret. Pada fase subkutis, perubahan vesikuler ini tidak begitu mencolok lagi dan berubah menjadi pembentukan krusta, pengeringan atau bila pasien terus menerus menggaruk kulitnya, penebalan kulit (likenifikasi) dan pigmentasi ( perubahan warna) akan terjadi infasi sekunder timbul kembali<br /><br />2.5 Diagnosis <br />Diagnosis berdasarkan anamnese dan gambaran klinis. Percobaan tempel tidak dapat dilakukan pada stadim akut, karena akan memberatkan penyakit.<br /><br />2.6 Pengobatan <br />Proteksi terhadap zat penyebab dan penghindaran kontakan merupakan tindakan penting. Antihistamin sistimik tidak di indikasikan pada stadium permulaan, sebab tidak ada pembebasan histamin. Pada stadium slenjunya terjadi pembebasan histamin secara pasiv. Kortikosteroid sistimik hanya diberikan penyakit berat misalnya predmison 20 mg sehari. Terapi topikal digunakan sesui dengan petunjuk umum pengobatan dermatitis. <br /><br />Contoh-contoh obat dermatitis :<br />- Amsinosid 0,1 % ( Cyclocort) krim, salep<br />- Deksametason ( decadron) krim<br />- Hidrokortison (Chloramfecort) krim, salep<br />- Betametason Vaerat 0.01 % (valiusone) krim <br />- Desoksimetason 0.25% (topicor) krim, salep<br /><br /> <br />BAB III<br />FARMAKOLOGI OBAT<br /><br />3.1 Cloramfecort<br />Komposisi :<br />Tiap gram krim mengandung <br />Cloramfenikol basa………. 20 mg<br />Hidrokartison Asetat………25 mg<br />Farmakologi<br />Cloramfenikol merupakan suatu antibiotika yang memiliki sprektum antimkuman yang luas berfungsi untuk menyembukan infeksi poada kulit, termasuk infeksi-infeksi sekunder yang umunya menyertai radang kulit <br />Indikasi <br />Pengobatan penyakit-penyakit kulit akibat alergi.<br />Efek samping :<br />Sebagai mana prepara, kortikosteroid lain, pemakaian hidrokartison dalam jangka panjang dapat menyebabkan atrovi epidermal dan dermal sehingga kulit menjadi tipis, stria angieklasi purpura tipe senil (misalnya) pada leher, muka, ketik, daerah perianal), mengaburkan infeksi jamur dan skabies serta memperbberat infeksi yang ada.<br />Kotra Indikasi <br />Infeksi jamur (mikosis) dan tuberkulosis kulit <br />Perhatian dan Peringatan <br />Hanya untuk pengobatan kulit, jangan digunakan pada mata<br /><br />Kemasan : Tube berisi 10 g krim .<br />Dosis : 2 x pemberian perhari .<br /><br />3.2 Farmakokinetik <br />Absorpsi : cepat pada semua rute, kecuali rektal <br />Metabolisme : di hati <br />T1/2 Biologik : 8 – 12 jam <br />Eliminasi : ginjal terutama sebagi 17 hidrositeroid dan 17 ketosteroik<br /> <br />BAB IV<br />PROSES KEPERAWATAN <br /><br />4.1 Pengkajian <br />- Dapatkan riwayat dari klien mengenai awitan dari lesi kulit Perhatikan jika terdapat riwayat keluarga dari kelainan kulit.<br />- Kaji erupsi kulit klien. Jika ada jelaskan lesi lokasi dan drainasenya <br />- Dapatkan pembiakan dari lesi kulit yang mengalirkan nanah<br />- Dapatkan tanda-tanda vital dasar klien. Laporkan jika ada kenaikan suhu <br /><br />4.2 Perencanaan <br />Lesi-lesi kulit akan mengecil atau akan hilang setelah terapi obat dan keperawatan kulit<br /><br />4.3 Intervensi Keperawatan<br /> - Oleskan pengobatan topikal pada lesi-lesi kulit dengan menerapkan teknik aseptik <br />- Pantau tanda – tanda vital dan laporkan penemuan yang abnormal<br />- periksa tempat – tempat terjadinya lesi selama terpi obat untuk melihat adanya perbaikan atau reaksi yang merugikan terhadap terapi obat, seperti melepuh, membengkak atau bersisik.<br /><br />4.4 Penyuluhan kepada Klien <br />- Beritahu klien untuk tidak menggunakan pembersih yang keras pada kulit. Beritahu klien untuk membersikan kulit beberapa kali sehari.<br />- Ajari klien mengenai efeksamping dan reaksi yang merugikan yang berkaitan dengan obat yang dipakai. Beritahu klien untuk segera melaporkan jika ditemukan hal-hal abnormal<br />- ajari klien bagaimana cara mengoleskan salep atau krim tropikal dengan teknik yang bersih<br /><br />4.5 Evaluasi <br />Evaluasi efektifitas terapi pada lesi kulit. Jika tidak tampak adanya perbaikan regimen terapi obat dan keperawatan kulit mungkin perlu di ubah.<br /> <br />BAB V<br />PENUTUP<br /><br />Kesimpulan <br />Dermatitis kontak ( Dermatitis Venenata ) merupakan reaklsi terhadap unsur-unsur fisik kimia atau biologis. Epidermis mengalami kerusakan akibat iritasi fisik dan kimia yang berulang – ulang. <br /> Penyebab dermatitis kontak iritan yang lazim adalah sabun, diterjen, bahan pembersih dan zat kimia industri.Erupsi dimulai ketiga unsur penyebab mengenai kulit. Reaksi pertama rasa gatal terbakar dan eritiema yang segera diikuti oleh gejala edema, papula, pesikel, serta pembebasan cairan atau sekret.<br />Proteksi terhadap zat penyebab dan penghindaran kontakan merupakan tindakan penting. Pengobatan dermatitis dengan obat-obat krim atau salep, contoh Krem Amsinosid 0,1 % ( Cyclocort) krim :<br />- Deksametason ( decadron) krim<br />- Hidrokortison (Chloramfecort) krim, salep<br />- Betametason Vaerat 0.01 % (valiusone) krim <br />- Desoksimetason 0.25% (topicor) krim, salep<br /><br /> <br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br /><br />1. Joice L Kee dan Uvelyn. R. Hayes : FARMAKOLOGI ( PENDEKATAN PROSES KEPERAWATAN ) Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1994. Hal. 381 – 386<br />2. Dr. Adhi Djuanda “Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin” Edisi kedua, Penerbit Fakultas Kedoktetan Universitas Indonesia, Jakarta, 1993 Halaman 144<br />3. Brunner dan Suddharth Buku Aljabar “Keperawatan Medikal – Bedah “, Edisi 8, Vol. 3 Penerbit Kedotoran EGC, Jakarta 1997<br />4. Anna Wahyuni W. S. Farm, Apt “Buku Saku Obat-obatan Penting Untuk Pelayanan Kefarmasian” Bagian Farmasetika Fakultas Farmasi UGM, 2005<br />5. Panduan Pelayanan Informasi Obatleonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-22265134179916503482010-01-13T19:10:00.000-08:002010-01-13T19:29:09.119-08:00DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)DENGUE HAEMORAGIC FEVER<br />(DHF)<br /><br /><br />A. DEFINISI<br />Dengue Haemoragic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (betina)<br /><br />B. ETIOLOGI<br />Gigitan nyamuk Aededs Aegypti yang membawa virus dengue (sejenis arbovirus)<br /><br />C. TINJAUAN FISIOLOGI<br />Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sumsum tulang dan nodus limfa. Darah adalah organ khusus yang berbeda dengan organ lain karena berbentuk cairan.<br />Cairan darah tersusun atas komponen sel yang bersuspensi dalam plasma darah. Sel darah dibagi menjadi eritrosit (sel darah merah, normalnya 5 ribu per mm3 darah) dan lekosit (sel darah putih, normalnya 5 ribu sampai 10 ribu per mm3 darah). Terdapat sekitar 500 sampai 1000 eritrosit tiap satu lekosit. Lekosit dapat berada dalam beberapa bentuk : eosinofil, basofil, monosit, netrofil, dan limfosit. Selain itu dalam suspensi plasma, ada juga fragmen-fragmen sel tak berinti yang disebut trombosit (normalnya 150.000 sampai 450.000 trombosit per mm3 darah). Komponen seluler darah ini normalnya menyusun 40% sampai 45% volume darah. Fraksi darah yang ditempati oleh eritrosit disebut hematokrit. Darah terlihat sebagai cairan merah, opak dan kental. Warnanya ditentukan oleh hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah.<br />Volume darah manusia sekitar 7% sampai 10% barat badan normal dan berjumlah sekitar 5 Liter. Darah bersikulasi di dalam sistem vaskuler dan berperan sebagai penghubung antara organ tubuh, membawa oksigen yang diabsorbsi oleh paru dan nutrisi yang diabsorbsi oleh traktus gastrointestinal ke sel tubuh untuk metabolisme sel.<br />Darah juga mengangkut produk sampah yang dihasilkan oleh metabolisme sel ke paru, kulit dan ginjal yang akan ditransformasi dan dibuang keluar dari tubuh. Darah juga membawa hormon dan antibodi ke tempat sasaran atau tujuan<br />Untuk menjalankan fungsinya, darah harus tetap berada dalam keadaan cair normal. Karena berupa cairan, selalu terdapat bahaya kehilangan darah dari sistem vaskuler akibat trauma. Untuk mencegah bahaya ini, darah memiliki mekanisme pembekuan yang sangat peka yang dapat diaktifkan setiap saat diperlukan untuk menyumbat kebocoran pada pembuluh darah.<br />Pembekuan yang berlebihan juga sama bahayanya karena potensial menyumbat aliran darah ke jaringan vital. Untuk menghindari komplikasi ini, tubuh memiliki mekanisme fibrinolitik yang kemudian akan melarutkan bekuan yang terbentuk dalam pembuluh darah.<br /><br />D. PATOFISIOLOGI<br />Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh badan, hiperemia di tenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin terjadi pada sistem retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar, antara lain getah bening, hati dan limpa. Ruam pada demam fever disebabkan oleh kongesti pembuluh darah dibawah kulit.<br />Fenomen patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan membedakan demam fever dan DHF ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat anafiluktoksin, histamin dan serotin serta akuasi sistem kalikrein yang berakibat ekstravasasi cairan intravaskuler. Hal ini berakibat mengurangnya volum plasma, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi, hipoprotoinemia, efusi dan renjatan plasma merembes selama perjalanan penyakit mulai dari saat permulaan demam mencapai puncaknya pada saat renjatan. Pada pasien dengan renjatan berat, volume plasma dapat menurun sampai lebih dari 30%<br />Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskular dibuktikan dengan ditemukan cairan didalam rongga serosa, yaitu rongga peritenium, pleura dan perikard yang pada autopsi ternyata melebihi jumlah cairan yang telah diberikan sebelumnya melalui infus. Renjatan hipovelemik yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera diatasi dapat berakibat anoreksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. Perdarahan pada DHF umumnya dihubungkan dengan trombositopenia, gangguan fungsi trombosit dan kelainan sistem koagulasi.<br />Trombositopenia yang dihubungkan dengan meningkatnya megakariosit (sel trombosit) muda dalam sumsum tulang dan pendeknya masa hidup trombosit menimbulkan dugaan meningkatnya distruksi trombosit.<br /><br />E. MANIFESTASI KLINIS<br />Gejala klinis yang timbul barvariasi berdasarkan derajat DHF dengan masa inkubasi antara 13-15 hari. Penderita biasanya mengalami :<br /> Demam akut ( SB tiba-tiba), menggigil, perdarahan pada saat demam, perdarahan seperti (petokie, ekimosis, hematomepitaksis, hematemasis, hematuria dan melena)<br /> Keluhan pada saluran pernapasan seperti batuk, pilek, sakit menelan.<br /> Keluhan pada saluran pencernaan : mual, muntah, anoreksia, diare, konstipasi<br /> Keluhan yang lain seperti : nyeri kepala, nyeri otot, tulang dan sendi (break bone fever), nyeri abdomen, nyeri pada ulu hati, pegal-pegal seluruh badan, kemerahan pada kulit, kemerahan pada muka, pembengkakan disekitar mata, sakit bila disentuh dan pergerakan bola mata terasa pegal.<br /> Hepatomegali, splenomegali, dan pembesaran getah bening yang akan kembali normal pada masa penyembuhan.<br /> Pada penderita yang mengalami renjatan akan mengalami sianosis perifer (ujung jari dan bibir), kulit lembab dan dingin, hipotensi, nadi cepat dan lemah.<br /><br />F. KLASIFIKASI DHF<br /> Derajat I : Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan uji tourniquet+ , trombositopenia, dan hemokonsentrasi.<br /> Derajat II : Derajat I dan disertai perdarahan spontan seperti petekie, ekimosis hematemesis, melena, perdarahan gusi.<br /> Derajat III : Kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat >120 x/menit, tekanan darah <br /> Derajat IV : Nadi tidak teraba, tekanan darah tidak teratur, ekstremitas dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.<br /><br />G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK<br />• Darah lengkap : Hemokonsentrasi (hematokrit 20% atau lebih),<br />Trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)<br />• Serologi : Uji HI (hemaaglutinotion inhibition test)<br />• Rontgen thorax : Efusi pleura<br /><br />H. PENATALAKSANAAN TERAPEUTIK<br />• Minum banyak 1,5 – 2 liter/ 24 jam dengan air teh, gula atau susu<br />• Antipiretik jika terdapat demam<br />• Antikonvulsan jika terdapat kejang<br />• Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum dan nilai hematokrit cenderung meningkat<br /><br />I. PENCEGAHAN<br />Untuk memutuskan rantai penularan, pemberatasan vektor dianggap cara paling memadai.<br /> Menggunakan insektisida<br />Yang lazim digunakan yaitu malathion untuk membunuh nyamuk dewasa (adultisida) dan temephos (abate) untuk membunuh jentik (larvasida). Untuk pemakaian rumah tangga dapat digunakan berbagai jenis insektisida yang disemprotkan di dalam kamar/ruangan mis : golongan organofosfat, karbonat atau pyrethiroid<br /><br /> Tanpa Insektisida<br />• Menguras bak mandi, tempayan dan tempat penampungan air minimal 1x seminggu (perkembangan telur ke nyamuk lamanya 7-10 hari)<br />• Menutup tempat penampungan air rapat-rapat<br />• Membersihkan halaman rumah dari kaleng-kaleng bekas, botol-botol pecah dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang.<br /><br />Isolasi pasien agar pasien tidak digigit vektor untuk ditularkan kepada orang lain sulit dilaksanakan lebih awal dari perawatan di rumah sakit karena kesulitan praktis.<br />Mencegah gigitan nyamuk dengan cara memakai obat gosok/repellant maupun pemakaian kelambu memang dapat mencegah gigitan nyamuk, tetapi cara ini dianggap kurang praktis.<br />Imunsasi maupun pemberian anti-virus dalam usaha memutuskan rantai penularan, saat ini baru dalam taraf penelitian<br /> <br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br /><br />• Effendy Christante. 1995. Perawatan Pasien DHF. Jakarta, EGC hal 1-8.<br /><br />• Noer Syafoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Edisi 3, Jakarta, FKUI. Hal 417-426<br /><br />• Smeltzer Suzanne dan Bare Brenda. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, volume 3. Jakarta, EGC, Hal 926-927<br /><br />• Supriodi dan Yuliani Rita. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I. Jakarta, Inter Pratama, Hal 57-62<br /><br /> <br />TINJAUAN KASUS<br />Tanggal masuk RS : <br />Tanggal pengkajian :<br />No Reg : <br />Bagian : <br />Dx Medis : DHF<br /><br />I. Biodata.<br />• Biodata pasien<br />Nama : <br />Umur : <br />Jenis kelamin : <br />Agama : <br />Alamat : <br />• Biodata penanggung<br />Nama : <br />Jenis kelamin : <br />Alamat : <br />Hubungan dengan pasien : <br /><br />II. Riwayat Kesehatan<br />A. Riwayat Kesehatan Sekarang<br />• Keluhan utama saat masuk RS<br />Pasien mengatakan ± 5 hari panas, nyeri ulu hati, mual dan muntah (muntah 1 kali berisi makanan pada tanggal 13 April 2009)<br />• Kapan keluhan utama muncul : ± 5 hari yang lalu <br />• Keluhan utama saat dikaji : Pasien mengatakan nyeri ulu hati<br />• Keluhan yang menyertai : Pasien mengatakan badan terasa panas, rasa mual dan muntah (pasien muntah 3 kali berisi cairan)<br />• Tindakan yang sudah diambil untuk mengatasi keluhan utama yaitu pasien dibawah ke RS .......... (pada tanggal 13 April 2009) dan kemudian dirujuk ke RS .....<br />• Khusus nyeri : Lokasi : Ulu hati<br />Karateristik : Seperti ditusuk-tusuk<br />Sifat : Hilang timbul<br />Skala : 6<br />Intensitas : Nyeri sedang<br /><br />B. Riwayat Kesehatan Masa Lalu<br />• Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami sakit yang sama (DHF)<br />• Pasien mengatakan alergi jika makan daging ayam dan daging babi karena setelah makan akan timbul bintik-bintik merah dikulit<br />• Pasien mengatakan sering mendapat sakit maag<br /><br />III. Pemeriksaan Fisik<br />• Keadaan Umum lemah<br />• Kesadaran komposmentis skala koma glasgow<br />Membuka mata spontan 4<br />Respon verbal 5<br />Respon pengamatan 6<br /> 15 <br />• Ekspresi wajah meringis <br />• Vital Sign : TD : 100/70 mmHg R : 20 kali/menit<br /> N : 92 kali/menit SB : 380 C<br />• Pemeriksaan Head To Toe<br />1. Kepala dan wajah : Bentuk kepala mesochepal, muka tampak merah, tidak ada luka, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan<br />2. Mata : Simetris kiri dan kanan, sklera tidak icterus, tidak strabismos, konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik.<br />3. Hidung : Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada nyeri tekan, fungsi penciuman baik.<br />4. Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, pendengaran baik.<br />5. Rongga mulut & gigi : Tidak ada peradangan gusi, mukosa berwarna merah muda dan tampak kering, gigi tidak ompong, tidak ada sariawan.<br />6. Leher : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak kaku kuduk<br />7. Dada : Ekspansi dada sama kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan<br />8. Abdomen : Tidak ada luka, tidak teraba masa, ada nyeri tekan di daerah epigastrum<br />9. Kulit : Warna kulit kuning lansat, turgor elastis, ada petekie di kulit<br />10. Rectum : Tidak ada hemoroid, tidak ada tanda-tanda peradangan<br />11. Genitalia : Tidak ada penyakit kelamin, keadaan genitalia bersih<br />12. Ekstremitas atas : Tangan kiri terpasang IVFD RL 30tts/menit ada pembatasan gerak karena terpasang IVFD, tangan kanan dapat digerakkan dengan baik, tidak ada nyeri tekan dan tidak edema.<br />Uji kekuatan otot dengan cara melawan tahanan nilai 5 = mampu menahan sedikit dorongan.<br />13. Ekstremitas bawah : Dapat digerakkan, tidak terdapat luka.<br /><br />IV. Pola Kegiatan Sehari-hari<br />A. Nutrisi<br />• Sebelum sakit, pasien makan dengan frekwensi 3x sehari, jenis makanan nasi, ikan, sayur dan buah. Porsi makanan dihabiskan, jumlah air yang diminum ± 8 gelas/hari (± 2000 cc), jenis air putih.<br />• Setelah masuk rumah sakit frekwensi makan 3x sehari, jenis makanan bubur, porsi makan tidak dihabiskan, pasien hanya makan ± 4 sendok makan, jumlah air yang diminum ± 8 gelas/hari (± 2000 cc), jenis air putih.<br />Pasien mengatakan tidak ada selera makan, pasien mengatakan setiap makan dan minum terasa mual dan muntah (pasien muntah 3 kali berisi cairan)<br /><br />B. Eliminasi<br />BAB : Sebelum masuk RS Frekwensi 1-2 kali sehari, konsistensi lembek, warna kuning dan bau busuk.<br />Saat dikaji Frekwensi 1 kali sehari, konsistensi cair, warna kuning dan bau busuk<br /><br />BAK : Sebelum masuk RS Frekwensi 5-6 kali sehari, warna bening, bau amoniak. 1000-1500 cc/hari<br /> Saat dikaji Frekwensi 5-7 kali sehari, warna kekuningan, bau amoniak (± 1080-1680 cc/hari)<br /><br />C. Aktivitas<br />Pasien mengatakan badan rasa lemah, semua kebutuhannya dilayani di atas tempat tidur oleh perawat dan keluarga seperti makan, minum dan mandi<br /><br />D. Istirahat dan Tidur<br />• Sebelum sakit : Istirahat siang tidak teratur, tidur malam pukul 22.00-05.00 ± 9 jam, keluhan tidak ada<br />• Setelah masuk RS : Istirahat siang tidak menentu, tidur malam pukul 22.00-01.00, suami pasien mengatakan pada pukul 01.00 pasien terbangun karena nyeri ulu hati dan tidur kembali pada pukul 02.30, dan bangun pada pukul 05.00. Pasien tidur ± 6½ jam<br /><br /><br /><br />E. Personal Hygiene<br />Waktu dikaji pasien belum mandi, kulit nampak bersih, kuku tangan panjang dan kotor, kuku kaki pendek, ganti pakaian 1-2 kali sehari. Pasien mengatakan sebelum datang ke RS pasien mandi<br /><br />F. Data Interaksi Sosial<br />Hubungan dengan pasien lain baik, hubungan dengan keluarga baik, hubungan dengan tenaga kesehatan baik. Pasien mudah diajak berkomunikasi<br /><br />G. Data Spiritual<br />Agama yang dianut Kristen Protestan, pasien mengatakan selalu mengikuti ibadah Kolom dan arisan ibu-ibu<br /><br />H. Data Psikologis<br />Ekspresi wajah meringis, tanggapan pasien terhadap penyakit sangat mengganggu, harapa klien tentang penyakitnya cepat sembuh, dan dapat kembali ke rumah dan beraktivitas.<br /><br />V. Data Pemeriksaan Laboratorium<br />Parameter Result Vart Flags Normal <br /><br />WBC <br />RBC<br />HGB<br />HCT<br />MCV<br />MCH<br />MCHC<br />PLT <br />7,40<br />5.760.000<br />15,6<br />45,8<br />79,5<br />27,1<br />34,1<br />32.000 <br />10^ 3U/L<br />10^ 6U/L<br />9/1<br />%<br />FL<br />P9<br />9/1<br />10^ 3U/L <br />4,0-10,1<br />4,0-6,0<br />12,0-16,0<br />36-50<br />86-99<br />27-31<br />33-37<br />150-450<br /><br /><br />VI. Therappy<br /> Ceftriaxone 1x1 gr/IV<br />Komposisi : Tiap vial mengandung ceftriaxone disodium setara dengan ceftriaxone 1gr<br />Indikasi : Infeksi yang disebabkan oleh patogen yang sensitif dengan ceftriaxone, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi THT, infeksi saluran kemih, sepsis, meningitis dan infeksi pada pasien dengan gangguan pertahanan tubuh.<br />Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap sefalasporin dan ceftriaxone<br /><br /> OMZ injeksi (omeprazole 40 mg) 2x40 mg/IV<br />Komposisi : Omeprazole sodium 42,6 mg<br /> Setara dengan Omeprazole 40 mg<br />Indikasi : Merupakan terapi pilihan untuk kondisi berikut yang tidak dapat menerima pengobatan peroral : Ulkus duodenum, ulkus gaster, esofagitis ulseratif dan sindrom zoolinger Ellrson<br />Kontraindikasi : Hipersensitif dengan omeprazole sodium<br /><br /> Ciprofloxacin 1x100 ml/IV<br />Komposisi : Tiap ml mengandung ciprofloxacin lactate setara dengan ciprofloxacin base 2,0 mg<br />Indikasi : Untuk pengobatan infeksi berat pasien rawat inap rumah sakit yang tidak bisa diberi ciprofloxacin oral atau pemberian oral tidak tepat. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap ciprofloxacin pada :<br /> Prostatitis, uretritis dan servisitis gonorrhoea, thypoid, pneumonia, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi tulang dan sendi.<br />Kontraindikasi : - Penderita yang hipersensitif terhadap ceprofloxacin atau antibiotik derivat kuinolon lainnya.<br />- Wanita hamil dan menyusui<br />- Anak-anak dibawah usia 18 tahun<br /><br /> Cefarox 2x100 mg/hari<br />Komposisi : Tiap kapsul mengandung cefixime 100mg<br />Indikasi : Infeksi saluran kemih disebabkan oleh Escherichia pyogenes bronkitis akut.<br />Kontraindikasi : Penderita dengan riwayat shock atau hipersensitif terhadap beberapa bahan dari sediaan ini<br /><br /> Trolit 4 gr (serbuk)<br />Indikasi : Membantu memperbaiki daya tahan tubuh serta membantu mengambalikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang<br /><br /> Sumagesic 3x600 mg/hari<br />Komposisi : Setiap tablet mengandung paracetamol 600 mg<br />Indikasi : Untuk menyembuhkan rasa sakit termsuk sakit kepala, dan menurunkan demam yang menyertai flu, masuk angin, tonsilitis, tuberkulosis dan infeksi lainnya.<br />Kotraindikasi : Pasien yang hipersensitif dengan parasetamolleonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-17588790241744382592010-01-13T19:01:00.000-08:002010-01-13T19:08:11.041-08:00demam tifoid<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cleon%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cleon%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cleon%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:"Comic Sans MS"; panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:script; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 89.85pt 72.0pt 89.85pt; mso-header-margin:35.45pt; mso-footer-margin:35.45pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:213855149; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1522081632 67698703 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 20pt; line-height: 150%;">DEMAM TIFOID<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">A. DEFINISI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Demam tifoid adalah penyakit menular yang bersifat<span style=""> </span>akut, yang ditandai dengan bakteremia, perubahan pada sistem retikuloendotelial yang bersifat difus, pembentukan mikroabses dan ulserasi nodus peyer didistal ileum. Demam tifoid juga merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh salmonella typhi, yang ditandai dengan adanya demam 7 hari atau lebih, gejala saluran pencernaan dan gangguan pada sistem saraf pusat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">B. EPIDEMIOLOGI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Antara 300-500 kasus baru infeksi salmonella typhi dilaporkan terjadi setiap tahun di Amerika serikat.kebanyakan penderita demam tifoid berusia dibawah 20 tahun. Basil tifoid hanya menginfeksi manusia dan penderita tersebut akan mengekskresikan salmonella typhosa didalam sekret pernapasan, air kemih dan tinja dalam waktu yang berbeda-beda.secaa khas, karier tersebut adalah seorang dewasa , yang ungkin telah mengalami penyakit enterik dan mengalami kontak, serta sering kali sebagai orang yang menyiapkan makanan.penyebaran melalui air biasanya terjadi akibat pemasangan pipa air minum atau sanitasi yang tidak memadai dan hal ini menjadi penyebab kasus sporadis di Amerika serikat dan penyakit endemis dinegara-negara yang sedang berkembang.tiram dan kerang-kerangan yang diternakan didalam air yang tercemar air limbah dan dimakann tanpa dimasak sebelumnya hingga mencapai suhu sterilisasi, dapat berperan pula sebagai sumber-sumber cetusan serangan tifoid.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p><span style="font-family: "Comic Sans MS";">C. ETIOLOGI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Etiologi salmonella typhi yang berhasil diisolasi pertama kali dari seorang pasien demam tifoid oleh Gaffkey diJermam pada tahun 1884.mikroorganisme ini merupakan bakteri gram negative yang motil, bersifat aerob dan tidak membentuk spora.salmonella typhi dapat timbul dalam semua media, pada media yang selektif bakteri ini mengfermentasikan glukosa dan manosa,tetapi tidak dapat memfermentasikan laktosa.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">D. PATOGENESIS<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Pengkajian yang dilakukan pada sukarelawan dewasa yang diinfeksi oleh berbagai strain salmonella tphosa, menunjukan bahwa sejumlah 107<span style=""> </span>organisme dapat mengakibatkan penyakit pada 50% individu. Tetapi demam tifoid yang ditimbulkan oleh hanya 1000 organisme ini ;memberikan petunjuk bahwa trdapat perbedaan resisten pada hospes dan patogenisitas masing-masing strainterutama yang terdapat dialam bebas, berbeda yang digunakan dalam kotrol percobaan dilaboratorium.respon leukosit netrofil yang akan melepaskan prostaglandin, dibangkitkan oleh basil-basil tifoid, karena mereka tidak mempunyai aktivitas enterotoksin pada sel-sel epitel usus, yang akan mengaktivkan sistem adenilat siklase. Basl tifoid yang virulen menghambat metabolisme oksidatif pascafagosit neutrofil, berlawanan dengan strain tifoid yang avirulen dan bakteria lain.aktivitas ini memungkinkan organisme tersebut tahan terhadap destruksi didalam sel leukosit.pada awal penyakit, monosit tidak mampu menghancurkan basil tifoid dan juga berperan mengangkut organisme ini kedalam kelenjar linfe mesentrik dan bagian lain system retikuloendotelial , dimana terjadi pembiakan.bagian luar<span style=""> </span>dinding salmonella merupakan kompleks lipopolisakarida. Ia mempunyai banyak sifat yang terpenting diantaranya adalah sifat<span style=""> </span>pirogenisitas yaitu suatu sifat yang membuat endotoksin dapat digunakan untuk memperjelaskan patogenisitas dan tanda-tanda dan gejala-gejala dari bentuk sistemis infeksi salmonella.infiltrasi sel-sel monosit kedalam lamina propiria, bercak peyeri dan kelenjar linfe msentrik yang membesar.bercak-bercak merah muda merupakan lesi kulit yang kas, yang juga mempunyai gambaran monositik.bakteremia dalam demam tifoid secara kuantitatif berbeda dengan engan bakteremia dalam infeksi-infeksi yang disebabkan oleh basil gram negative lainnya.organisme ini dengan cepat menginfeksi peredaran darah dari tempat radang minimal ;usus halus proksimal terutama merupakan tempat invasi tersebut. Septicemia dapat dibersihkan oleh organ system retikuloendotel, terutama dimana bacteria berbiak dalam sel.karena itu radang lokal akan terjadi pada kelenjar linfe, hati dan linpa. Selanjutnya bakteri memasuki peredaran darah dari tempat-tempat ini.septikemia sakunder biasanya berlangsung lama dan organ akan ditunasi.Kandung empedu menghasilkan banyak salmonella yang kemudian dikeluarkan ke usus besar.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">E. MANIFESTASI KLINIS<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Manifestasi kinis dalam tifoid pada anak tidak khas dan sangat bervariasi.beberapa faktor yang dapat mempengaruhi manifestasi klinis dan beratnya penyakit adalah strain salmonella typhi, jumlah mikroorganisme yang tertelan, keadaan umum dan status nutrisi, status imunologik faktor genetic.pemberian antibiotic kususnya kloramfenikol dapat mengubah perjalanan penyakit , mengurangi komplikasi dan angka kematian. Dalam 48 jam setelah pemberian antibiotic penderita akan mengalami perasaan yang lebih baik dan dalam 4-5 hari<span style=""> </span>suhu badan akan kembali normal. Namun kemungkinan masih ada penderita yang mengalami pendarahan an perforasi usus atau kekambuhan. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">F. MASA INKUBASI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Masa inkubasi demam tifoid berlangsung selam 7-14 hari bergantung jumlah dan strain kuman yang tertelan. Selama masa inkubasi penderita tetap dalam keadaan asimptomatis.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">G. KOMPLIKASI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Perforasi usus terjadi pada 0,5-3% dan pendarahan berat pada 1-10% pendeita demam tifoid. Kebanyakan komplikasi terjadi selama stadium ke-2 penyakit dan umumnya didahului oleh penurunan suhu tubuh dan tekaan darah serta kenaikan denyut nadi. Perforasi jarang terjadi tanpa didahului oleh perdarahan dan pada umumnya terjadi pada ileum bagian distal. Perforasi akan disertai peningkatan nyeri abdomen , nyeri tekan , munta-munta dan tanda-tanda peritonitis.dapat terjadi enselopati toksik atau trombosis serebri.kolesistitis akut yang dijumpai sering berupa pelebaran<span style=""> </span>toksik kandung empedu.trombosis dan flebitis jarang terjadi.pbeumoni sering ditemukan selama stadium ke-2 penyakit, tetapi seringkali selain. salmonella.piolonefritis, endokarditis, meningitis, osteomielitis dan atritis septic Jarang terjadi pada hospes normal</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">H. PEMERIKSAAN LABORATORIUM<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.</span><!--[endif]-->Darah :pada penderita demam tifoid bisa didapatkan anemia, jumlah lekosit normal, bisa menurun atau meningkat, kadang-kadang ditemukan adanya trobositopenia dan pada hitung jenis didapatkan aneosinofilia dan limfositosis relative.gambaran darah lengkap yang mempunyai hubungan sigifikan dengan diagnosis demam tifoidadalah lekosit normal(OR =10,8), lekosit kurang dari 10.000 sel/ml, lekopenia dan limfositosis relative(OR= 11,8%).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.</span><!--[endif]-->Uji serologis : uji serologis widal mempunyai berbagai kelemahan baik sensitivitas dan spesifitasnya yang rendah maupun interprestasi yang sulit dilakukan.namun demikian hasil uji widal yang positif akan memperkuat dugaan pada tersangka yang demam tifoid.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3.</span><!--[endif]-->Isolasi kuman : diagnosis pasti demam ifoid dilakukan dengan isolasi s typhi. Isolasi kuman penyebab demam tifoid dapat dilakukan dengan melakukan biakan dalam bebagai empat dalam tubuh.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -9pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">I. PROGNOSIS DAN PENGOBATAN<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Prognosis demam tifoid bergantung<span style=""> </span>pada usia penderita , status kesehatan sebelumnya dan tipe komplikasi yang terjadi.penderita yang tidak mendapatkan pengobatan antibiotic dapat meninggal dunia. Pengobatan dengankloramfenikol berhasil menurunkan angka kematian.adanya penyakit dasar yang melemahkan, perforsi saluran cerna atau perdarahan hebat akan meningkatkan kematian.Kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit pada anak-anak yang menderita demam tifoid mempunyai arti penting.jika shyok menyertai perforasi usus atau perdarahan hebat, maka diperlukan plasma ekspander secara intravaskuler.kloramfenikol adalah antibiotic yang lebih disukai oleh kebanyakan ahli penyakit menular untuk pengobatan demam tifoid.obat ini dapat diberikan secara oral, tetapi pemberian intravena diindikasikan pada penderita yan mengalami sakit akut.kloramfenikol diberikan secara intramuskuler.dosis 50- 100mg/kg/24 jam diberikan kepada anak-anak dan dosis 25mg/kg/24 jam diberikan kepada bayi berusia kurang dari 2minggu yang terbagi dalam 4 dosis dan diberikan dengan selang waktu 6 jam.komplikasi berupa pandarahan dan<span style=""> </span>perforasi usus dapat terjadi selama pengobatan. Pengobatan koramfenikol dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kekambuhan dan tidak dapat mencegah terjadinya karier kronis.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Pengobatan dengan ampicilin mengakibatkan respon linis yang lebih lambat serta lebih banyak kegagalan dibandigkan dengan pengobatab koramfenikol.ampisilin sebaiknya digunakan dalam dosis 100-200mg/kg/24 jam ,terbagi dalam selang waktu 6 jam.kombinasi sulfametokonazol dan trimetropim efektif terhadap demam tifoid.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Pengobatan dengan kortikosteroid dianjurkan diberikan kepada penderita toksemia berat<span style=""> </span>atau pederita dengan gejala<span style=""> </span>berkepanjangan.kortikosteroit tidak meningkatan insiden komplikasi yang terjadi, jika pengobatan antibiotika yang diberikan memadai trombositopenia dapat terjadi cukup berat dan berperan pada pendarahan usus. Pada kasus demikian dianjurka pemberian transfuse trombosit, bila akan dilakukan pembedahan pengobatan dengan ampicilin dosis tinggi selama 4-6 minggu, berhasil menyembuhkan para karrier termasuk yang mengalami kolesistitis.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">J. PENCEGAHAN<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Kekebalan terhadap demam tifoid bersifat relative. Demam tifoid merangsang resistensi penjamu dengan cara meningkatkan aktivitas fagositik non spesifik temporer didalam system retikuloendotel maupun meningkatkan aktifitas bakterisidal spesifik yang berlangsung lama dalam bentuk antibody tipe spesifik. Antibody akan meningkatkan kekebalan penjamu dengan cara meperlambat multiplikasi bakteri ekstraseluler dan memacu obsonisasi, tetapai kerentanan terhadap serangan awal demam tifoid atau berikutnya </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Tidak terdapat indikasi untuk memberikan vaksin parenteral secara rutin kepada anak-anak. Meskipun aksin yang ada mencegah mencegah penyakit pada banyak individu yang terpapar sejumlah kecil basil tifoid seperti pada penyakit yang ditularkan melalui air, tetapi pemaparan terhadap sejumlah besar inokulum dapat mengatasi kekebalan yang ditimbulkan oleh vaksin. Dosis 0,5 ml vaksin yang diberikan secara subkutan dianjurkan sebagai imunisasi primer dan imunisasi boster baagi individu berusia 10 tahun atau lebih. Sedangkan dosis tambahan 0,25ml dianjurkan bagi anak-anak berusia lebih mudah. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 50.2pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">K. PENGENDALIAN INFEKSI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Perhatian terhadap kebersihan pribadi, encucian tindakan dan tindakan-tindakan sanitasi, merupakan hal –hal penting bagi semua personil terlibat dalam mempersiapkan makanan seta pada perawtn penderita,terutama,untuk memperkeil penularan dari orang keorang<span style=""> </span>dan dari orang kemakanan.<span style=""> </span>Air kemih serta tinja pada penderita yang dirawat hendaknya ditangani secara hati-hati hingga hasil biakan tinja 3 kali beurutan memberikan hasil negatif </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p>
<br /></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">KATA PENGANTAR<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan tuntunanNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Anak , yang dapat di sajikan untuk mahasiswa keperawatan sebagai pegangan praktek diklinik.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Dalam makalah ini kami kelompok menampilkan salah satu macam penyakit tentang gambaran penyakit yang dapat memudahkan pemahaman tentang gambaran patofisiologi sehingga memberikan kemudahan dalam menentukan gambaran penyakit kususnya “DEMAM TIFOID”.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Semoga makalah inin dapat membantu mahasiswa keperawatan dalam mengaplikasikan penerapan Asuhan Keperawatan Anak berdasarkan gangguan kesehatan yang terjadi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Soegijanto, soegeng.” ILMU PENYAKIT ANAK”, Diagnosa dan Penatalaksanaan.2002, penerbit Salemba Medika.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Behrman, Richard E.”ILMU KESEHATAN ANAK”. 1993. Penerbit Buku Kedokteran EGC, bagian 2.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Suriadi, SKp & Rita Yuliani SKp”ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK”.2001, edisi 1, Penerbit CV. Sagung Seto.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> leonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-52989802606487872092010-01-12T19:50:00.000-08:002010-01-12T20:13:47.989-08:00Ceftriaxone<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cleon%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cleon%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:officedocumentsettings> <o:relyonvml/> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cleon%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cleon%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"Wingdings 3"; panose-1:5 4 1 2 1 8 7 7 7 7; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {mso-style-priority:99; mso-style-link:"Footer Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 234.0pt right 468.0pt; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-align:justify; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-align:justify; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-align:justify; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-align:justify; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} span.FooterChar {mso-style-name:"Footer Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Footer;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; text-align:justify; line-height:150%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 59.15pt 72.0pt 92.15pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-page-numbers:1; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} @page Section2 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 59.15pt 72.0pt 92.15pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-page-numbers:0; mso-paper-source:0;} div.Section2 {page:Section2;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:107362560; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-358570756 67698703 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; color:windowtext;} @list l1 {mso-list-id:460155704; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:900641264 -1743861750 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l1:level1 {mso-level-start-at:4; mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:71.45pt; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin;} @list l2 {mso-list-id:540945528; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1726108966 334502514 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:image; list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/leon/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png"); mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; color:windowtext;} @list l3 {mso-list-id:840698114; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1857244134 68557108 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l4 {mso-list-id:1031154124; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1615342954 68557108 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:71.45pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l5 {mso-list-id:1211455783; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:62303608 -1979138210 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:60.55pt; text-indent:-18.0pt;} @list l6 {mso-list-id:1464079993; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1514519920 67698701 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l6:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings; color:windowtext;} @list l7 {mso-list-id:1759476013; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:794194782 67698701 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l7:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:57.3pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} @list l8 {mso-list-id:1858732301; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-22615870 334502514 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l8:level1 {mso-level-number-format:image; list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/leon/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png"); mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; color:windowtext;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1033"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> <o:rules ext="edit"> <o:r id="V:Rule1" type="connector" idref="#_x0000_s1031"> <o:r id="V:Rule2" type="connector" idref="#_x0000_s1032"> </o:rules> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <div class="Section1"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >KATA PENGANTAR</span></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Puji dan syukur pe<span style="font-family: arial;"><span style="font-size:85%;"></span></span>nulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena hanya dengan bimbingan dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan fase-fase dari obat “ TONAR “. Obat Tonar juga dapat menyembuhkan penyakit ginjal kronik. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Dalam menulis makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 42.55pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Akhirnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada orang – orang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 60.55pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Orang tua yang selaku memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 60.55pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Teman – teman yang menmberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam membuat dan menyelesaikan makalah ini<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 60.55pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Pihak lain dalam hal ini ruang perpustakaan yang sangat membantu penulis dalam membuat makalah ini<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Akhirnya penulis menyampaikan permohonan maaf jika dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Dan penulis harapkan agar para pembaca dapat memakluminya. Terima kasih.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>penulis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >DAFTAR ISI<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Kata Pengantar<span style="">........................................................................................................... </span>i<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Daftar Isi<span style="">.................................................................................................................... </span>ii<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Bab I Pendahuluan<span style="">..................................................................................................... </span>1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Bab II Farmakologi obat ceftriaxone<span style="">......................................................................... </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >2.1. Farmakokinetik<span style="">........................................................................................ </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >2.2. Farmakodinamik<span style="">...................................................................................... </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>2.3. Indikasi dan Cara Penggunaan<span style="">................................................................ </span>3<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>2.4. Kontra Indikasi<span style="">....................................................................................... </span>3<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>2.5. Efek Samping<span style="">.......................................................................................... </span>3<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>2.6. Dosis dan Cara Pemberian<span style="">...................................................................... </span>4<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Bab III<span style="">....................................................................................................................... </span>: Penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)<span style=""> </span>5<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>3.1. Pengertian<span style="">................................................................................................ </span>5<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>3.2. Etiologi<span style="">.................................................................................................... </span>5<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>3.3. Patofisiologi<span style="">............................................................................................ </span>5<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>3.4. Manifestasi Klinis<span style="">.................................................................................... </span>6<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>3.5. Diagnosis<span style="">................................................................................................. </span>6<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>3.6. Patoflow<span style="">.................................................................................................. </span>7<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Bab IV<span style="">....................................................................................................................... </span>: Kesimpulan<span style=""> </span>8<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Buku Sumber<span style="">............................................................................................................. </span>9<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> </div> <span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" > </span> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >BAB I<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >PENDAHULUAN</span></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>Ceftriaxone merupakan cephalosporin spektrum luas semisintetik yang diberikan secara IV atau IM. Kadar plasma rata-rata cetriaxone setelah pemberian secara tunggal infus intravena 0,5;1 atau 2 gr dalam waktu 30 menit dan IM sebesar 0,5 atau 1 g pada orang dewasa sehat. Ceftriaxone juga serupa dengan seftizoksim dan sefotaksim, mempunyai waktu paruh yang sangat panjang sehingga diberikan sekali / dua kali sehari.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >BAB II<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >FARMAKOLOGI OBAT<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >“ CEFTRIAXONE “</span></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><u><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >FARMAKOKINETIK<o:p></o:p></span></u></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>Ceftriaxone diabsorpsi lengkap setelah pemberian IM dengan kadar plasma maksimum rata-rata antara 2-3 jam setelah pemberian. Dosis multipel IV atau IM dengan interval waktu 12-24 jam, dengan dosis 0,5-2g menghasilkan akumulasi sebesar 15-36 % diatas nilai dosis tunggal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Sebanyak 33-67 % ceftriaxone yang diberikan, akan diekskresikan dalam uring dalam bentuk yang tidak diubah dan sisanya diekskresikan dalam empedu dan sebagian kecil dalam feses sebagai bentuk inaktif. Setelah pemberian dosis 1g IV, kadar rata-rata ceftriaxone 1-3 jam setelah pemberian adalah : 501 <sup>mg</sup>/<sub>ml</sub> dalam kandung empedu, 100 <sup>mg</sup>/<sub>ml</sub> dalam saluran empedu, 098 mg dalam duktus sistikus, 78,2 <sup>mg</sup>/<sub>ml</sub> dalam dinding kandung empedu dan 62,1 <sup>mg</sup>/<sub>ml</sub> dalam plasma.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Setelah pemberian dosis 0,15-3g, maka waktu paruh eliminasinya berkisar antara 5-8 jam, volume distribusinya sebesar 5,70-13,5 L, klirens plasma 0,50-1,45 <sup>L</sup>/<sub>jam</sub> dan klirens ginjal 0,32-0,73 <sup>L</sup>/<sub>jam</sub>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Ikatan protein ceftriaxone bersifat reversibel dan besarnya adalah 85-95 %. Ceftriaxone menembus selaput otak yang mengalami peradangan pada bayi dan anak-anak dan kadarnya dalam cairan otak setelah pemberian dosis 50 <sup>mg</sup>/<sub>kg</sub> dan 75 <sup>mg</sup>/<sub>kg<span style=""> </span></sub>IV, berkisar antara 1,3-18,5 <sup>ug</sup>/<sub>ml</sub> dan 1,3-44<sup> ug</sup>/<sub>ml</sub> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Dibanding pada orang dewasa sehat, farmakokinetik ceftriaxone hanya sedikit sekali terganggu pada usia lanjut dan juga pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal/hati, karena itu tidak diperlukan penyesuaian dosis.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><u><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >FARMAKODINAMIK<o:p></o:p></span></u></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Efek bakterisida ceftriaxone dihasilkan akibat penghambatan sintesis dinding kuman. Ceftriaxone mempunyai stabilitas yang tinggi terhadap beta-laktanase, baik terhadap penisilinase maupun sefalosporinase yang dihasilkan oleh kuman gram-negatif, gram-positif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><u><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >INDIKASI DAN CARA PENGGUNAAN</span></u><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Ceftriaxone diindikasikan untuk pengobatan pada infeksi-infeksi dibawah ini yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif seperti :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -21.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi saluran napas bawah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -21.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi kulit dan jaringan lunak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -21.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Goneore tanpa komplikasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -21.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Penyakit radang rongga panggul<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -21.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Septikemia bakterial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -21.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi tulang dan sendi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -21.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi intra-abdominal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -21.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Meningitis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Profilaksis operasi yaitu 1g dosis tunggal ceftriaxone dapat mengurangi angka kejadian infeksi pasca operasi pada pasien yang dioperasi dan dianggap terkontaminasi atau secara potensial terkontaminasi, misalnya : histerektoni vaginal atau abdominal dan pada pasien yang dioperasi dimana infeksi pada operasi tersebut menyebabkan risiko yang serius ( misal : selama operasi lintas arteri koroner ).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><u><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >KONTRAINDIKASI</span></u><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Ceftriaxone dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat alergi terhadap golongan cephalosporin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><u><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >EFEK SAMPING</span></u><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Secara umum ceftriaxone dapat ditoleransi dengan baik. Efek samping yang dapat ditemukan adalah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Reaksi lokal : Sakit, indurasi atau nyeri tekan pada tempat suntikan dan phlebitis setelah pemberian intravena.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Hipersensitivitas : Ruam kulit dan kadang-kadang pruritus, demam atau menggigil<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Hematologik : Eosinofilia, trombositosis, lekopenia dan kadang-kadang anemia, anemia hemolitik, netropenia, limfopenia, trombositopenia dan pemanjangan waktu protrombia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Saluran cerna : Diare dan kadang-kadang mual, muntah, disgeusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Hati : Peningkatan SGOT atau SGPT dan kadang-kadang peningkatan fosfatase alkali dan bilirubin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Ginjal : Peningkatan BUN dan kadang-kadang peningkatan kreatinin serta ditemukan silinder dalam urin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Susunan saraf pusat : Kadang-kadang timbul sakit kepala atau pusing.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Saluran kemih dan genital : Kadang-kadang dilaporkan timbulnya monitiasis atau vaginitis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><u><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >DOSIS DAN CARA PEMBERIAN</span></u><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Ceftriaxone dapat diberikan secara intravena atau intramuskular<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 127.6pt; text-indent: -109.6pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" alt="*" height="13" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Dewasa<span style=""> </span>:<span style=""> </span>Dosis lazim harian untuk orang dewasa adalah 1-2g sekali sehari (atau dibagi dalam 2 dosis) tergantung dari jenis dan beratnya infeksi. Dosis total harian tidak boleh melebihi 4g. Untuk pengobatan infeksi gonokokal tanpa komplikasi, dosis yang dianjurkan adalah 250 mg intramuskular sebagai dosis tunggal, untuk profilaksis opersai, dosis yang dianjurkan adalah 1g sebagai dosis tunggal dan diberikan 0,5-2 jam sebelum operasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 127.6pt; text-indent: -109.6pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" alt="*" height="13" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Anak-anak<span style=""> </span>:<span style=""> </span>Untuk pengobatan infeksi kulit dan jaringan lunak, dosis total harian yang dianjurkan adalah 50-75 <sup>mg</sup>/<sub>kg</sub> sekali sehari (atau dibagi 2 dosis), dosis total harian tidak boleh melebihi 2g. Untuk pengobatan meningitis dosis harian adalah 100 <sup>mg</sup>/<sub>kg</sub> dan tidak boleh melebihi 4g, dosis diberikan dengan atau tanpa dosis muat 75<sup>mg</sup>/<sub>kg</sub><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5cm; text-indent: -5cm;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Keterangan Umum Dosis<span style=""> </span>: <span style=""> </span>Secara umum terapi dengan ceftriaxone harus dilanjutkan paling tidak 2 hari setelah tanda dan gejala infeksi menghilang. Lama pengobatan terapi umumnya adalah 4-14 hari, dimana pada infeksi yang disertai dengan komplikasi terapi yang diperlukan akan lebih lama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" ><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >BAB III<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >“ INFEKSI SALURAN KEMIH “</span></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" alt="*" height="13" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Pengertian</span></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu penyakit yang biasa terjadi pada saat organisme naik dari uretra ke kandung kemih. Sekali organisme mencapai kandung kemih, organisme ini akan berkembang biak dan meningkat, sehingga menyebabkan infeksi pada ureter dan ginjal. (Brunner and Sudarth).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" alt="*" height="13" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Etiologi </span></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >ISK mempunyai kerentanan terhadap infeksi organisme yang biasanya tidak patogenik masih sukar dimengerti. Organisme yang biasanya menyerang adalah bakteri terutama escherichia coli pada wanita. Sumber bakteri umumnya adalah flora feces penderita. Anomali struktur kongenital saluran kemih terutama yang menghambat aliran kemih, hal ini merupakan predisposisi terjadinya infeksi. Akan tetapi sebagian infeksi saluran kemih tidak ada hubungannya dengan abnormalitas fungsional atau struktural primer. Sebaliknya, beberapa abnormalitas anatomis/fungsional seperti penebalan dinding kandung kemih, refluks vesikoureter atau pola berkemih abnormal, merupakan gejala sisa infeksi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" alt="*" height="13" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Patofisiologi </span></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi rekuren pada kandung kemih dapat berakibat perubahan peradangan yang merusak hubungan anatomis ureter pada saat menembus dinding kandung kemih, sehingga terjadi inkompetensi katup vesikoureter. Keadaan ini memungkinkan refluks kemih ke dalam ureter terutama sewaktu berkemih, dengan akibat dilatasi ureter dan masuknya organisme kedalam saluran bagian atas. Sebagian besar merupakan infeksi asenden pada wanita. Jalur yang biasa terjadi adalah mula-mula kuman dari anal berkoloni di vulava, kemudian masuk ke kandung kemih melalui uretra yang pendek secara spontan/mekanik akibat hubungan seksual. Pada pria setelah prostat terkoloni maka akan terjadi infeksi asenden. Mungkin juga terjadi akibat pemasangan alat seperti kateter, terutama pada usia lanjut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Wanita lebih sering menderita ISK, karena uretra yang pendek, masuknya kuman dalam hubungan seksual, dan mengakibatkan perubahan PH dan flora vulva dalam siklus menstruasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" alt="*" height="13" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Manifestasi Klinis</span></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Gejala-gejala ISK dibedakan antara infeksi saluran kemih bagian bawah, dimana kandung kemih/uretra terinfeksi, dan infeksi saluran kemih atas yang meliputi infeksi pada ureter dan ginjal. Gejala ISK bawah biasanya, disuria, sering berkemih, nokturia atau nyeri pada pelvik atau suprapubis. Pasien dengan ISK atas, sering menunjukan gejala sistemik meliputi, demam, mual, muntah, sakit kepala dan lemah sesuai dengan keluhan spesifik dari nyeri di daerah panggul punggung bawah, dan abdomen<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" alt="*" height="13" width="13" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Diagnosis</span></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Diagnosis ISK umumnya tergantung pada identifikasi mikroorganisme, misalnya: sel darah putih dalam spesimen urine yang diambil langsung atau urine yang terdapat di kateter, urin yang langsung diambil tersebut sangat sulit diambil tanpa adanya kontaminasi, jumlah dari organisme digunakan untuk menggambarkan kemungkinan infeksi yang biasanya yaitu ada 100.000 unit koloni per milimeter (CFU/ml). secara umum ada sel darah putih (biasanya 710 wbc/mm<sup>3</sup>) dalam spesimen urine merupakan diagnostik kuat, dimana sel ini merupakan diagnostik kuat, dimana sel ini menandakan respons peradangan penjamu terhadap organisme. Adanya organisme tanpa adanya sel darah putih dipertimbangkan sebagai bakteriuria daripada dianggap sebagai infeksi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >BAB III<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >PATOFLOW</span></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Hubungan seksual<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Bakteri e. coli di anal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Berkoloni di vulva<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Masuknya organisme kesaluran kemih<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >melalui uretra<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><v:shapetype id="_x0000_t34" coordsize="21600,21600" spt="34" oned="t" adj="10800" path="m,l@0,0@0,21600,21600,21600e" filled="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="val #0"> </v:f> <v:path arrowok="t" fillok="f" connecttype="none"> <v:handles> <v:h position="#0,center"> </v:h> <o:lock ext="edit" shapetype="t"> </o:lock><v:shape id="_x0000_s1031" type="#_x0000_t34" style="position: absolute; left: 0pt; text-align: left; margin-left: 64.6pt; margin-top: 5.8pt; width: 117pt; height: 22.35pt; z-index: 251663360;" connectortype="elbow" adj="21599,353718,-50538"> <v:stroke endarrow="block"> </v:stroke><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Iritasi pada ureter<o:p></o:p></span></v:shape></v:handles></v:path></v:formulas></v:stroke></v:shapetype></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><v:rect id="_x0000_s1029" style="position: absolute; left: 0pt; text-align: left; margin-left: 3.7pt; margin-top: 6.7pt; width: 122.25pt; height: 228.9pt; z-index: 251661312;" stroked="f"> <v:textbox style=""> <!--[if !mso]--> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tbody><tr> <td><!--[endif]--> <div> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Inkopotensi katup vesikoureter<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Menghambat aliran kemih<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi pada ureter dan ginjal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Sering BAK<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> </div> <!--[if !mso]--></td> </tr> </tbody></table> <!--[endif]--></v:textbox> </v:rect><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><v:shape id="_x0000_s1032" type="#_x0000_t34" style="position: absolute; left: 0pt; text-align: left; margin-left: 257.35pt; margin-top: 7.35pt; width: 138.75pt; height: 34.35pt; z-index: 251664384;" connectortype="elbow" adj="21654,-257502,-54409"> <v:stroke endarrow="block"> </v:stroke><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Inflamasi<o:p></o:p></span></v:shape></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><v:rect id="_x0000_s1027" style="position: absolute; left: 0pt; text-align: left; margin-left: 336.7pt; margin-top: 0.5pt; width: 122.25pt; height: 178.65pt; z-index: 251659264;" stroked="f"> <v:textbox style=""> <!--[if !mso]--> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tbody><tr> <td><!--[endif]--> <div> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Pelepasan zat pirogen oleh leukosit<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Merangsang pusat termoregulator di hypotalamus<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Sensasi panas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> </div> <!--[if !mso]--></td> </tr> </tbody></table> <!--[endif]--></v:textbox> </v:rect><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Pelepasan zat-zat vasoaktif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >(serotinin, histamin, prostaglandin)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Merangsang reseptor nyeri<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><v:rect id="_x0000_s1026" style="position: absolute; left: 0pt; text-align: left; margin-left: 181.6pt; margin-top: 15.4pt; width: 93.75pt; height: 25.5pt; z-index: 251658240;"> <v:textbox style=""> <!--[if !mso]--> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tbody><tr> <td><!--[endif]--> <div> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >NDX : Nyeri <o:p></o:p></span></p> </div> <!--[if !mso]--></td> </tr> </tbody></table> <!--[endif]--></v:textbox> </v:rect><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><v:rect id="_x0000_s1028" style="position: absolute; left: 0pt; text-align: left; margin-left: 336.7pt; margin-top: 83.7pt; width: 123.75pt; height: 25.5pt; z-index: 251660288;"> <v:textbox style=""> <!--[if !mso]--> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tbody><tr> <td><!--[endif]--> <div> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >NDX : Hypertermi <o:p></o:p></span></p> </div> <!--[if !mso]--></td> </tr> </tbody></table> <!--[endif]--></v:textbox> </v:rect><v:rect id="_x0000_s1030" style="position: absolute; left: 0pt; text-align: left; margin-left: -0.65pt; margin-top: 76.2pt; width: 126.6pt; height: 42.75pt; z-index: 251662336;"> <v:textbox style=""> <!--[if !mso]--> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tbody><tr> <td><!--[endif]--> <div> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >NDX : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Intoleransi Aktivitas <o:p></o:p></span></p> </div> <!--[if !mso]--></td> </tr> </tbody></table> <!--[endif]--></v:textbox> </v:rect><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >BAB IV<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >KESIMPULAN</span></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Wingdings;font-size:12pt;" ><span style="">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Ceftriaxone merupakan cepnalosporin spektrum luas semisintetik yang diberikan secara intravena atau intramuskular.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Wingdings;font-size:12pt;" ><span style="">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Ceftriaxone diindikasikan untuk pengobatan pada infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif seperti :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 63.8pt; text-indent: -1cm;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi saluran napas bawah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 63.8pt; text-indent: -1cm;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi saluran kemih<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 63.8pt; text-indent: -1cm;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi kulit dan jaringan lunak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 63.8pt; text-indent: -1cm;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi tulang dan sendi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 63.8pt; text-indent: -1cm;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Infeksi intra-abdominal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -14.15pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Wingdings;font-size:12pt;" ><span style="">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Berikatan dengan protein yang bersifat reversibel dan besarnya 85-95 %<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -14.15pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Wingdings;font-size:12pt;" ><span style="">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Memiliki waktu paruh yang sangat panjang dan diekskresikan dalam urine dalam bentuk yang tidak diubah dan sisanya diekskresikan dalam empedu dan sebagian kecil feses.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" >BUKU SUMBER<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" ><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:14pt;" ><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta 1996<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Farmakologi, Pendekatan Proses Keperawatan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Joyce L. Kee dan Evelyn R. Hayes<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Brunner dan Suddarth<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Edisi 8. Penerbit Buku Kedokteran 2001<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >DOI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 35.7pt; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12pt;" ><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" >Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta 1986<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>IPI (Informasi Akurat Produk Farmasi di Indonesia)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><span style=""> </span>Dr. Henny Lukmanto<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12pt;" ><o:p> </o:p></span></p> leonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-72706424635042302092009-06-04T20:13:00.000-07:002009-06-04T20:16:03.297-07:00makalah bayi tabungDAFTAR ISI<br /><br /><br />Kata Pengantar <br />Daftar Isi <br />Bab I : Pendahuluan <br />A. Latar Belakang………………………………………………. <br />B. Metode penyusunan…………………………………………..<br />C. Pokok Permasalahan………………………………………….<br />D. Tujuan Penyusunan…………………………………………..<br />Bab II : Pembahasan………………………………………………………<br />A. Pengertian Bayi Tabung……………………………………...<br />1. Secara Umum……………………………………………...<br />2. Secara Medis………………………………………………<br />B. Proses Inseminasi Buatan / Bayi Tabung…………………….<br />C. Pemecahan Masalah………………………………………….<br />Bab III : Penutup……………………………………………………………<br />A. Kesimpulan…………………………………………………..<br />B. Saran………………………………………………………….<br />DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….<br /><br /><br />KATA PENGANTAR<br /><br />Puji syukur atas penyertaan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami telah menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “BAYI TABUNG”. Penyusunan makalah ini untuk melengkapi tugas akhir semester ganjil Lewat makalah ini kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang medis. Serta pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa sebenarnya bayi tabung itu.<br />Menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini. Karena itu, kami sangat mengharapakan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.<br />Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu selama proses penyusunan makalah ini, baik secara moril maupun material, antara lain :<br />1. Dosen Pembimbing Mata Kuliah <br />2. Orang tua tercinta.<br />3. Teman – teman sekalian.<br />Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.<br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br />A. Latar Belakang<br />Saat ini program bayi tabung menjadi salah satu masalah yang cukup serius. Hal ini terjadi karena keinginan pasangan suami – istri yang tidak bisa memiliki keturunan secara alamiah untuk memiliki anak tanpa melakukan adopsi. Atau juga menolong pasangan suami – istri yang memiliki penyakit atau kelainan yang menyebabkan kemungkinan untuk tidak memperoleh keturunan.<br /> Metode bayi tabung diterapkan pertama kalinya pada tanggal 26 Juli 1978 lewat kelahiran seorang bayi asal Inggris bernama louise Brown, di RS Distrik Oldham, Manchester. Proses metode bayi tabung dilakukan oleh DR. Patrick Steptoe ini dilakukan tujuh bulan sebelum Louise lahir, tepatnya bulan November 1977, dengan cara memasukan embrio ke rahim Lesley Brown.<br />Sejak saat itu, teknologi reproduksi yang dikenal dengan istilah In Vitro Fertilization ( IVF ) ini menjadi awal perkembangan teknologi kedokteran yang berkaitan dengan pembuahan buatan. Di Indonesia, IVF pertama kali diterapkan di RS Anak – Ibu (RSAB) Harapan Kita, Jakarta pada 1987.<br />Teknik yang kini disebut IVF konvensional itu berhasil melahirkan bayi tabung pertama, Nugroho Karyanto, pada 2 Mei 1988.<br /><br />B. Metode penyusunan<br />Metode yang kami ambil dalam penyusunan karya tulis ini adalah berdasarkan data – data dari beberapa buku dan data dari internet.<br /><br />C. Pokok permasalahan<br />1. Mengapa harus dilakukan proses inseminasi buatan ?<br />2. Apa keuntungan dan kelemahan dari inseminasi buatan (bayi tabung) ?<br /><br />D. Tujuan <br />1. Untuk menambah wawasan tentang inseminasi buatan.<br />2. untuk melengkapi tugas akhir semester ganjil mata kuliah bahasa Indonesia.<br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br /><br /><br />A. Pengertian Bayi Tabung<br />Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma diluar tubuh wanita. Sering disebut “in vitro vertilzation”. In into berasal dari bahasa latin yang berarti gelas /tabung gelas, dan vertilization barasal dari bahasa inggris yang berarti pembuahan. Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsinya (pertemuan sel telur dan sperma) yang dilakukan dalam sebuah tabung yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium.<br />Pelayanan terhadap bayi tabung dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah fertilisasi – in – vitro yang memiliki pengertian sebagai berikut : fertilisasi – in – vitro adalah pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam tabung Petri yang dilakukan oleh petugas medis. Inseminasi buatan pada manusia sebagai suatu teknologi reproduksi berupa teknik menempatkan sperma di dalam vagina wanita, pertama kali berhasil dipraktekkan pada tahun 1970. Awal berkembangnya inseminasi buatan bermula dari ditemukannya teknik pengawetan sperma. Sperma bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada tempratur – 321 derajat Fahrenheit.<br /><br /><br />B. Proses Inseminasi Buatan / Bayi Tabung<br />Prosesnya mula – mula dengan suatu alat khusus semacam alat untuk laporoskopi dilakukan pengambilan sel telur dari wanita yang baru saja mengalami evolasi. Kemudian sel telur yang diambil, dibuahi dengan sperma yang sudah dipersiapkan dalam tabung yang suasananya dibuat persis seperti didalam rahim.<br />Setelah pembuahan hasil konsepsi tersebut dipelihara beberapa saat dalam tabung sampai pada suatu saat tertentu akan dicangkokkan ke dalam rahim wanita tersebut. Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh dalam rahim wanita. Setelah itu kehamilan akan dialami wanita dan perkembangannya akan berlangsung seperti biasa.<br />Proses Inseminasi Buatan ( Bayi Tabung )<br />Dalam melakukan Fertilisasi-in-virto transfer embrio dilakukan dalam tujuh tingkatan dasar yang dilakukan oleh petugas medis, yaitu : <br />1. Isteri diberi obat pemicu ovulasi yang berfungsi untuk merangsang indung telur mengeluarkan sel telur yang diberikan setiap hari sejak permulaan haid dan baru dihentikan setelah sel – sel telurnya matang<br />2. Pematangan sel – sel telur di pantau setiap hari melalui pemeriksaan darah isteri dan pemeriksaan ultrasonografi.<br />3. Pengambilan sel telur dilakukan dengan penusukan jarum ( pungsi ) melalui vagina dengan tuntunan ultrasonografi.<br />4. Setelah dikeluarkan beberapa sel telur, kemudian sel telur tersebut dibuahi dengan sperma suaminya yang telah diproses sebelumnya dan dipilih yang terbaik.<br />5. Sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan di dalam tabung petri kemudian dibiakkan di dalam lemari pengeram. Pemantauan dilakukan 18 – 20 jam kemudian dan kemudian keesokan harinya diharapkan sudah terjadi pembuahan sel.<br />6. Embrio yang berada dalam tingkat pembelahan sel ini. Kemudian diimplantasikan ke dalam rahim isteri. Pada periode ini tinggal menunggu terjadinya kehamilan.<br />7. Jika dalam waktu 14 hari setelah embrio diimplantasikan tidak terjadi menstruasi, dilakukan pemeriksaan air kemih untuk kehamilan, dan seminggu kemudian dipastikan dengan pemeriksaan ultrasonografi.<br /><br />C. Pemecahan Masalah<br />Proses Inseminasi Buatan ( bayi tabung ) dilakukan untuk menolong pasangan suami – isteri yang tidak mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan Tuba Falopi isterinya mengalami kerusakan yang permanen.<br />Menurut Drs. Muhammad Djumhana, S.H. Bayi Tabung pada suatu pihak merupakan hikmah. Dapat membantu pasangan suami – isteri yang subur tetapi karena suatu gangguan pada organ reproduksi, mereka tidak dapat mempunyai anak.<br />Keuntungan dari proses Inseminasi Buatan ( Bayi Tabung ) yaitu untuk mempermudah melakukan pembuahan kepada pasangan suami – isteri yang memiliki kesulitan untuk itu. Serta dapat memberikan keturunan yang merupakan genetik dari suami dan isteri tersebut.<br />Kerugiannya sendiri adalah mendapat pandangan yang tidak etis apabila bahan pembuahan tersebut diambil dari orang yang sudah meninggal.<br />BAB III<br />PENUTUP<br /><br /><br />A. Kesimpulan<br />1. Proses Inseminasi Buatan / Bayi Tabung memiliki dampak positif dan negatif bagi manusia.<br />2. Perkembangan Bayi Tabung dapat memberikan solusi dalam membantu pasangan – pasangan yang memiliki kesulitan untuk memiliki keturunan.<br /><br />B. Saran <br />Perlu memperhatikan masalah pandangan hukum dan agama dalam proses bayi tabung atau Inseminasi Buatan. <br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br /><br />Webcerdas.blogspot.com<br />Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.leonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-38096644784267255882009-06-04T01:22:00.000-07:002009-06-04T01:24:38.355-07:00makalah trikomoniasisKATA PENGANTAR<br /><br /><br /> Puji syukur saya panjatkan kehadirat-Mu ya Tuhan atas berkat, cinta, & pertolongan-Mu sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ANTI TRIKOMONIASIS. Trikomoniasis atau infeksi saluran uvogenital yang dapat akut atau kronik & disebabkan oleh Trichomonss vaginalis. Trichomonss vaginalis adalah protozoa yang menyebabkan vaginitis yang lazim, dan biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, saya menghimbau kepada saudara & saudari untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik.<br /> Dalam penulisan makalah ini, saya mau berterima kasih kepada banyak pihak yang telah mendukung & membantu dalam penyusunan makalah ini :<br /><br />1. Orang tua<br />2. Pegawai perpustakaan<br />3. Teman – teman, dan<br />4. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini<br />Semoga makalah ini dapat berguna & bermanfaat bagi kita semua, khususnya para pembaca.<br /><br /><br />Penulis,<br /><br /><br />DAFTAR ISI<br /><br /> KATA PENGANTAR<br /> DAFTAR ISI<br /> BAB I PENDAHULUAN<br /> BAB II ISI<br />- Trikomonisasi<br />- Definisi<br />- Etiologi<br />- Insidens<br />- Patogenesis<br />- Gejala Klinis<br />- Diagnosis<br />- Pengobatan<br /><br /> BAB III PROSES KEPERAWATAN “PASIEN INFEKSI VULVOVAGINAL”<br />- Pengkajian<br />- Diagnosis<br />- Perencanaan dan Implementasi<br />- Evaluasi<br /><br /> BAB IV ANTITRICHOMONS<br />- Metronidazol<br />- Definisi<br />- Kimiawi dan farmakokinetik<br />- Mekanisme kerja<br />- Kegunaan Klinik<br />- Toksisitas<br />- Mutagenesitas dan peringatan<br />- Interaksi Obat<br /><br /> KESIMPULAN<br /> DAFATR PUSTAKA<br />BAB II<br />ISI<br /><br /><br />- Trikomoniasis / Trichomoniasis<br />- Definisi<br />- Etiologi<br />- Insidens<br />- Patogenesis<br />- Gejala klinis<br />- Diagnosis<br />- Pengobatan<br /><br /><br /><br />BAB III . <br />PROSES KEPERAWATAN “PASIEN INFEKSI VULVOGINAL “<br /><br /><br /><br /><br />- Pengkajian<br />- Diagnosis<br />- Perencanaan dan implementasi<br />- Evaluasi<br /><br /><br />BAB IV . <br />ANTITRICHOMONAS<br /><br /><br /> Obat ini digunakan untuk membunuh Trichomons Vaginalis (Jenis Protozoa), Protozoa ini menimbulkan radang Vagina ( Vaginitis )<br /><br /><br />- Metronidazol<br />- Definisi<br />- Kimiawi dan Farmakokinetik<br />- Mekanisme kerja<br />- Kegunaan klinik<br />- Toksisitas<br />- Mutagenisitas & peringatan<br />- Interaksi obat<br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br /><br /> Dr Andhi Djuanda, 1993, ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN, Edisi II, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , Jakarta.<br /> Sylvia A Price & Lorvane M Wilson , 1995, Patofisiologi “proses proses Penyakit”, Edisi 4 Buku II , Buku Kedokteran EGC, Jakarta<br /> Brunner & Suddarth , 2002 , Buku ajar “ Keperawatan Medikal Bedah “ , Edisi Vol II , Buku kedokteran EGC,Jakarta .<br /> B.G KATZUNG,1989 , Farmakologi dasar dan klinik, edisi 3, buku kedokteran EGC ,Jakarta. <br /><br />BAB . IV<br />ANTITRICHOMONAS<br /><br /><br /> Obat yang digunakan untuk membunuh Trichomons Vaginalis (jenis protozoa) . Protozoa ini menimbulkan radang vagina (Vaginitis) .<br /><br />1 . Acetcusolum<br />2 . Azolomycin<br />3 . Amphotericin<br />4 . Carbasonum<br />5 . Metronidazolum<br />6 . Natamycinum<br />7 . Nitrimidazinum<br />8 . Trichomycinum<br /><br />METRONIDAZOLE<br /><br />Komposisi <br />Tiap tablet mengandung 250 mg Metronidazole<br />Tiap tablet salut selaput mengandung 500 mg Metronidazole<br /><br /><br />Cara kerja obat<br />Metronidazole adalah anti bakteri dan anti protozoa sintetik derivat nitromidazol yang mempunyai aktifitas baktersid, amebisid, dan trikomonozoid. Dalam sel atau mikroorganisme metronidazole mengalami reduksi menjadi produk polar. Hasil reduksi ini mempunyai hasil anti bakteri dengan jalan menghambat sintesa asam nukleat.<br />Metronidazole efektif terhadap Trichomonas Vaginalis, Entamoeba histolitica, Giardia Lamblia. Metronidazole bekerja efektif baik lokal maupun sistemik.<br /><br />Indikasi<br />Metronidazole efektif untuk pengobatan :<br />1. Trikomoniasis, seperti Vaginatis dan uretritis yang disebabkan oleh Trichomonas Vaginalis.<br />2. Amebiasis, seperti amebiasis intestinal dan amebiasis hepatic yang disebabkan oleh E. histolytica.<br />3. Sebagai obat pilihan untuk giardiasis.<br /><br /><br />Dosis<br />Trikomoniasis :<br />Pasangan seksual dari penderita dianjurkan menerima pengobatan yang sama dalam waktu bersamaan.<br />Dewasa : Untuk pengobatan 2 hari : 2 g 1 kali atau 1 gram 2 kali sehari.<br />Untuk pengobatan 7 hari : 250 mg 3 kali sehari selama 7 hari berturut turut.<br />Amebiasis :<br />Dewasa : 750 mg 3 kali sehari selama 10 hari<br />Anak – anak : 35 – 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 selama 10 hari<br />Giardiasis :<br />Dewasa : 250 – 500 mg 3 kali sehari selama 5-7 hari atau 2g ,I kali sehari selama 3 hari<br />Anak – anak 5mg /BB 3kali sehari selama 5 – 7 hari.<br /><br />Peringatan dan perhatian<br />Metronidazole tidak dianjurkan untuk penderita dengan gangguan pada susunansaraf pusat, diskrasia darah, kerusakan hati, Ibu menyusui dan dalam masa kehamilan trimester II dan III. Pada terapi ulang atau pemakaian lebih dari 7 hari diperlukan pemeriksaan sel darah putih.<br /><br />Efek samping.<br />Mual, sakit kepala, anoreksia, diare, nyeri, epigastrum dan konstipasi.<br /><br />Kontraindikasi<br />Penderita yang hipersensitif terhadap metronidazole atau derivat nitroimidazol lainnya dan kehamilan trimester pertama.<br /><br />Interaksi obat<br />Metronidazole menghambat metabolisme warfarin dan dosis antikoagulan kumarin lainnya harus dikurangi.<br />Pemberian alcohol selama terapi dengan metronidazole dapat menimbulkan mual, muntah, sakit perut dan sakit kepala.<br />Dengan obat – obat yang menekan aktifitas enzim mikrosomal hati seperti simetidina, akan memperpanjang waktu paruh metrodinazole.leonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-74175989335601695752009-06-04T01:21:00.001-07:002009-06-04T01:21:38.265-07:00makalah anti lepraKATA PENGANTAR<br /><br /> Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat penyertaan dan bimbinganNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas pada mata kulih FARMATOLOGI dengan topik Anti Lepra Pada Penyakit Kusta.<br /> Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas FARMAKOLOGI Semester II.<br /> Penulis mengucapkan terima kasih pada piha-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.<br /> Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan makalah ini.<br />“Kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,”<br /><br /> <br />DAFTAR ISI<br /><br />KATA PENGANTAR <br />DAFTAR ISI <br />BAB I PENDAHULUAN <br /><br />BAB II 2.1. Definisi Penyakit Kusta <br /> 2.2 Epidomologi <br /> 2.3. Etiologi <br /> 2.4. Patogenesis <br /> 2.5. Gejala klinis <br /> 2.6. Diagnosis <br /> 2.7. Reaksi kusta <br /> 2.8. Pengobatan <br /><br />BAB III. 3.1. Farmakologi obat <br /> 3.2. Kompisisi. <br /> 3.3. Indikasi <br /> 3.4. Efek samping <br /> 3.5. Dosis <br /><br />BAB IV. 4.1. Proses keperawatan <br /> 4.2. Pengkajian <br /><br />BAB V. 5.1. Penutup <br /> 5.2. Kesimpulan <br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA. <br /> BAB I<br /><br />PENDAHULUAN<br /><br /> Penyakit Lepra disebabkan adanya infeksi kronis, bersifa menular dan menyebabkan cacat, terutama pada hidung, jari-jari tangan dan kaki serta kulit. Pembangkit penyakit ini adalah “ Mycobacterium Lepra”.<br />Ada tiga bentuk Lepra yaitu :<br /> 1. Bentuk Tuberkuloid (T) .<br />bentuk ini bersifat tidak menular dan agak mudah disembuhkan. Pasien tetap memiliki daya tangkis Imunologi.<br /><br /> 2. Bentuk Lepromatosus (L).<br /> Bentuk ini bersifat sangat menular, sukar disembuhkan dan lama. Penularan bentuk Lopromatosus disebabkan kontak yang erat dan lama dan sistem tangkis dari pasien sudah tidak aktif lagi.<br /><br /> 3. Bentuk T.L (Kombinasi bentuk tuberkuloid & Lepromatosus.<br /><br />BAB II.<br /><br />PENYAKIT KUSTA.<br /><br /><br /><br />- DEFINISI.<br />Kusta adalah penyakit infeksi yang kronik, penyebabnya adalah Mycobacterium Leprae yang Intraseluler Obligat. Saraf Perifer sebagai Afinitas pertama. Lalu kulit dan Mukosa Traktus Respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke organ-organ lain kecuali susunan saraf pusat.<br /><br /> - EPIDEMOLOGI<br /> Maslah Epidemologi masih belum terpecahkan. Cara penularannya saja belum diketahui dengan pasti, hanya berdasrkan anggapan yang klasik ialah melalui kontak langsung antar kulit yang lama dan erat. Penyebaran penyakit kusta dari suatu benua,negeri dan tempat; ke benua, negeri dan tempat lain sampai tersebar ke seluruh dunia disebabkan oleh perpindahan orang-orang yang telah terkena penyakit tersebut. <br /> Kusta bukan penyakit keturunan. Kuman mencapai permukaan kulit melalui Folikel rambut, kelenjar keringat,dan air susu ibu jarang didapat. Dalam urin Sputum dapat banyak mengandung M Leprae yang berasal dari Traktus Respiratorius atas. Tempat imlantasi tidak selalu menjadi tempat lesi pertama. Dapat menyerang semua umur, anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa.<br /><br />- ETIOLOGI<br />Kuman peyebabnya adalah Mycobactrium Leprae yang ditemukan oleh G.A.HANSEN pd tahun 1974 di Norwegia, yang sampai sekarang belum juga dapat diberikan dalam media Artifisial. M.Leprae berbentuk Basil dengan ukuran 3-8 UM x 0,5 UM, tahan asam dan Alkohol dan positif gram.<br /><br />- PATOGENESIS<br />Pada tahun 1960 Shepard berhasil Menginokulasikan M .Leprae kedalam<br />Telapak kaki Mencit, yang berkembang biak disekitar tempat suntikan. Ternyata tidak ada perbedaan spesies dari dari manapun bahanitu didapat dari negeri manapun, dan dari macam lesi apapun. Untuk tumbuhnya diperlukan jumlah minimum M.Leprae yang disuntikan dan kalau melampaui jumlah maksimum, tidak akan meningkatkan perkembangbiakan.<br /> Inokulasi pada mencit yang telah diambil timusnya diikuti oleh Irradiasi (goor) sehingga kehilangan respon imun selulernya, akan menghasilkan Granuloma penuh basil yang menyeluruh, terutama pada daerah yang dingin yaitu : hidung, cuping telinga, kaki & ekor. Basil tersebut umtuk lanjut dapat Diinokulasikan lagi. Berarti memenuhi salah satu Postulat Koch, meskipun belum dipenuh.<br /> M.leprae berproduksi di daerah-daerah yang lebih dingin. Sebenarnya M.Leprae mempunyai Patogenetas dan daya Invasif yang rendah, sebab penderita yang mengandung kuman jauh lebih banyak belum tentu memberikan gejala yang lebih berat,bahkan dapat sebaliknya, ketidakseimbangan antara derajat infeksi dan derajat penyakit, tidak lain disebabkan oleh sistem imun yang berbeda yang mencegah timbulnya reaksi Granuloma setempat dan menyeluruh yang dapat sembuh sendiri /Progresif. Oleh karena itu penyakit kusta dapat disebut penyakit Imunologik. Gejala-gejala klinisnya lebih sebanding dengan tingkat reaksi selularnya daripada intensitas infeksinya.<br /><br />- GEJALA KLINIS<br />Diagnosis penyakit kusta didasarkan pada gambaran klinis, Bakterioskopis, Hispatologis, diantara ketiganya, diagnosis secara klinislah yang terpenting yang paling sederhana, hasil bakterioskopis memerlukan waktu paling sedikit 15-30 menit, sedang Hispatologis memerlukan 3-7 hari. Kalau masih memungkinkan, baiknya juga dilakukan tes Lepromim (mitsuda) untuk membantu penentuan tipe, yang hasilnya baru diketahui setelah 3-4 minggu tidak cukup hanya sampai diagnosis kusta saja, tetapi perlu ditentukan tipenya, sebab penting untuk terapinya.<br />Setelah basil M.Leprae masuk kedalam tubuh, bergantung pada kerentanan orang tersebut, kalau tidak rentan tidak akan sakit dan sebaliknya jika rentan setelah masa tunasnya dilampaui akan timbul gejala penyakitnya. Untuk selanjutnya tipe apa yang akan terjadi pada derita C.M.I (Cellmediated Immunity) penderita terhadap M.Leprae yang Intraseluler Obligat itu, kalau C.M.I tinggi kearah Lepromatosa, agar proses selanjunya lebih jelas.<br />Kusta terkenal sebagai penyakit yang paling ditakuti karena Deformitar atau cacat tubuh orang awampun dengan mudah dapat menduga kearah penyakit kusta. Yang penting bagi kita sebagai dokter dan ahli kesehatan lainnya, bahkan barang kali para ahli kecantikan, adalah dapat mendiagnosis, setidaknya menduga kearah penyakit kusta terutama bagi kelainan kulit yang masih berupa Makula yang Hipopigmentasi, hiperpigmentasi, dan Eritematosa. Kelainan kulit yang tanpa komplikasi pada penyakit kusta dapat hanya berbentuk Makula saja, Infiltrat saja, atau keduanya. Harus berhati-hati dan buatlah diagnosis banding dengan banyak pennyakit kulit lainnya yang hampir menyerupainya. Sebab penyakit kusta ini mendapat julukan The Greatest Immitator pada ilmu penyakit kulit. Penyakit kulit lain yang harus diperhatikan sebagai diagnosis banding antara lain adalah : Dermatofitosis, Tinea, versikolor, Pitiriasisrosea, Pitiriasisalba, dermatitis seboroika, Granuloma Anulare, Xantomatosis, Skleroderma, Leukomia Kutis, Tuberkolosis Kutis Verukosa, dan BirthMark.<br /><br />- PEMBANTU DIAGNOSIS<br />Pemeriksaan Bakterioskopik digunakan untuk membantu menegakan diagnosis dan pengamatan pengobatan, sediaan dibuat dari keretakan kulit atau mukosa hidung yang diwarnai dengan pewarnaan terhadap basil tahan asam, antara lain dengan ZIEHL NEELSEN. Bakterioskopik negative pada seorang penderita, bukan berarti orang tersebut tidak mengandung M. Leprae<br /> Cara pengambilan bahan ialah dengan menggunakan scalpel steril setelah tempat tersebut didesinfeksikan, lalu diusahakan agar tempat tersebut, dengan jalan dipijit, menjadi Iskemik agar kerokan jaringan itu mengandung sesedikit mungkin darah yang akan mengganggu gambaran sedian. Irisan yang dibuat harus sampai di dermis melampaui Sub epiderma clear zone agar mencapai jaringan yang diharapkan banyak mengandung sel Virchow (sel lepra) yang didalamnya mengandung basil M.Lepra. jaringan itu dioleskan digelas asal, difiksasi diatas api, kemudian diwarnai dengan pewarnaan yang klasik, yaitu ZIEHI NEELSEN. Untuk perawatan ini dapat digunakan modifikasi ZIEHI NEELSEN dan cara lain dengan segala kelebihan & kekurangannya disesuaikan dengan keadaan setempat.<br /> Cara lain mengambil bahan kerokan dengan alat semacam scalpel kecil tumpul atau bahan olesan dengan kapas lidi. Sebaiknya diambil dari daerah Septum nasi, selanjutnya dikerjakan seperti biasa.<br /><br />PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGIK<br /> Makrofag dalam jaringan yang berasal dari Monosit di dalam darah ada yang mempunyai nama khusus, antara lain sel Kupffer dari hati, sel Alveolar dari paru, sel Glia dari otak, dan yang dari kulit disebut Stiosit. Salah satu tugas makrofag adalah melakukan Fagositetis.<br /> Granuloma adalah akumulasi makrofag dan atau derivate-derivatnya.gambaaran histopalogik bagi tipe tuberkoloid adalah kerusakan saraf yang lebih nyata, tidak ada hasil atau hanya sedikit non-solid. Bagi lepromatosa terdapat kelim sunyi subepidermal (subepidermal clear zone , ialah suatu daerah langsung di bawah epidermis yang jaringannya tidak patologik, ada sel vircho dengan banyak hasil. <br /><br />REAKSI KUSTA <br />Reaksi kusta adalah interupsi dangan episode akut pada perjalanan penyakit yang sebenarnya sangat kronik. Reaksi imun itu dapat menguntungkan, tetapi dapat pula merugikan yang disebut reaksi imun patologik, dan reaksi kusta ini tergolong didalamnya. <br /> Gejala klinis reaksi reversal ialah penambahan atau perluasan lesi yang ada, tetapi bukan modus, tanpa atau dengan gejala neuritis dari yang ringan sampai yang berat. Gejala neoriris ini penting diperhatikan, oleh karena sangat menentukan pemberian pengobatan dengan korpis teroid, perlu tidaknya,serta dosisnya, sebab tanpa gejala neuritis tidak perlu pengobatan dengan kortikosteroid <br />PENGOBATAN DOS.<br /> Obat anti kusta yang banyak dipakai saat ini adalah DOS (Diamino Difenil Sulfom ) lalu Klofazimin dan Rifampisin,DDS mulai dipakai sejak 1948 dan pada tahun 1952 di Indonesia, jadi sudah lebih dari 30 tahun pemakaian, klofazimin dipakai sejak 1962 oleh Brown dan Hogerzeil dan rifampisin sejak tahun 1970.<br /> Pengertian relapse atau kambuh pada kusta ada 2 kemungkinan, yaitu relapse sensitive (persistent) dan relase resisten, pada relase sensitive, decara klinis, bakteriokopik, histopatologik, dapat dinyatakan, penyakit sekonyong konyong aktif kembali dengan timbulnya lesi batu dan bakterioskopik positif kembali.<br /> Resitensi terhadap DOS ada yang sekunder dan ada yang primer,resitansi sekunder terjadi karena :<br /> -. Monoterapi DOS.<br /> -. Dosis terlalu rendah.<br /> -. Memakan obat tidak teratur.<br />-. Pengobatan terlalu lama, setelah 4-24 tahun. Hanya terjadi pada kusta Multibasilar, tetapi tidak pada Pausibasilat , oleh karena S.I.S penderita tinggi dan pengobatannya relative singkat.<br /> Resistensi primer, bila orang ditulari oleh M.Lepra yang telah resistensi,yang manifestasinya dapat dalam segala tipe (TT, BT, BB, BL, LL) bergantung pada S.I.S penderita derajat resistensi yang rendah masih dapat diobati dengan dosis DDS yang lebih tinggi, sedang pada derajat resistensi yang tinggi DDS tidak dapat dipakai lagi, adanya M.D.T ini adalah sebagai usaha untuk :<br />- mencegah dan mengobati resistensi.<br />- Memperpendek masa pengobatan.<br />- Mempercepat pemutusan mata rantai penularan.<br /><br />Dalam penyusunan kombinasi obat itu perlu diperhatikan antara lain :<br />- Efek terapeutik obat.<br />- Efek samping obat<br />- Harga obat<br />- Kemungkinan penerapannya.<br />Kalau kombinasinya terlalu kompleks, terlalu mahal, tidak dapat dilaksanakan dan sebaliknya jika kombinasinya terlalu sederhana dan terlalu murah, akan mengundang resistensi baru. Pengertian MDT pada saat ini ialah DDS sebagai obat dasar ditambah dengan obat-obat lain. Dosis DDS ialah 1-2 mg/kg berat badan setiap hari. Mengenai efek sampingnya lihat pengobatan Dermatitis Herpetifurmis.<br /><br />Protionamid / etionamid<br /> Dosisnya 5-10 mg/kg berat badan setiap hari. Di Indonesia obat ini tidak atau jarang dipakai.<br /> Mengenai beberapa sifat lebih lanjut obat-obat tersebut dapat dilihat pada tabel 10-5. oleh karena distribusi klofarimin dalm jaringan tidak merata MIC-nya sukar dicari.<br /> MDT dengan beberapa alternatifnya telah ditetapkan pada rapat konsultasi kusta nasional (RKKN) yang kiranya sesuai dan dapat ditetapkan.<br />Di Indonesia , untuk kusta multibasilar (LL, BL, BB) adalah sebagai berikut<br /> 1. rifampisin 600 mg setiap bulan.<br /> 2. DDS 100 mg setiap hari.<br /> 3. klofazimin 300 mg setiap bulan, diteruskan 50mg sehari atau 100mg sehari atau 3x100 mg setiap minggu. Kombinasi obat ini diberikan 2 tahun sampai 3 tahun denagn syarat bakteri eskopis masih positif, pengobatan harus dilanjutkan sampai bakteriokopis negative. Selama pengobatan dilakukan pemeriksaan secara klinis setiap bulan ,dan secara bakteriokopis minimal setiap tiga bulan. Jadi besar kemungkinan pengobatan kusta multibasilet ini hanya selama 2-3 tahun. Hal ini adalah waktu yang relative sangat singkat dan dengan batasan waktu yang tegas, jika dibandingkan dengan cara sebelumnya yang memerlukan waktu minimal 10 thn sampai seumur hidup.<br /><br /> Kalau susunan MDT tersebut tidak dapat dilaksanakan, dapat diberikan MDT alternative, yang bermacam-macam, baik macam obat, dosis, dan cara pemberiannya. Kalau MDT alternatifpun tidak dapat dilaksanakan terpaksa dilakukan monoterapi dengan DDS saja, sambil menunggu tiba saatnya untuk MDT bagi yang melaksanakan MDT alternative, kalau keadaannya memungkinkan baru berpindah ke MDT rekomendasi, salah satu contoh MDT alternative adalah :<br /> -. Rifampisin 1200 mg sebagai dosis tunggal sekali saja<br /> -. DDS 100mg setiap hari untuk seterusnya.<br />BAB III<br />FARMAKOLOGI<br /><br />DAPSON (DDS)<br />Komposisi :<br /> Tiap tablet mengandung :<br /> 4,4 –Diaminodifenil sulfur<br /> (Dopson)……………….somy<br /><br />Indikasi ;<br /> Dupson efektif untuk pengobatan segala bentuk penyakit Leprae.<br /><br />Efek samping :<br /> Hemolisis, Methemoglobinemia, kurang nafsu makan, muntah, sakit kepala, gugup, sukar tidur, penglihatan kabur, Parestesia, Neuropati perifer yang bersifat reversibel, gatal dan rash kulit.<br /><br />Peringatan :<br />Bila terjadi reaksi Lepramatosis yang kuat menyerang mata dan urat saraf, dosis harus dikurangi untuk pasien yang menderita penyakit paru atau jantung, pemberian Dopson harus berhati hati.<br /><br />Dosis :<br /> Pengobatan dengan obat ini dimulai dengan dosis awal yang kecil, kemudian dinaikan secara bertahap.<br /><br /> 2 minggu pertama : seminggu 1 x 25mg<br /> 2 minggu kedua : seminggu 2 x 25mg<br />2 minggu : seminggu 3 x 25mg<br />2 minggu : seminggu 4 x 25mg<br />2 minggu : seminggu 5 x 25mg<br /><br />Bulan pertama setelah 2 minggu kelima = seminggu 3 x 50mg<br />Bulan kedua setelah 2 minggu kelima = seminggu 4 x 50mg<br />Bulan ketiga setelah 2 minggu kelima = seminggu 5 x 50mg<br />Bulan keempat setelah 2 minggu kelima = seminggu 3 x 50mg<br />Seterusnya seminggu 4 kali 100 mg.<br />BAB IV<br />PROSES KEPERAWATAN<br /><br />Pengkajian,<br /> Gejala penyakit infeksi sangat bervariasi. Untuk beberapa infeksi, cacar air (Vericella), ruam yang disebarluaskan menunjukan tanda adanya infeksi dan muncul pada orang yang baru terinfeksi. Pada infeksi lain, seperti tuberkolosis atau hiv, laten memanjang dan infeksi umumnya tidak memiliki gejala, meskipun infeksi akan ditentukan melalui prosedur Diagnostik.<br /> Riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan penggunaan tes diagnostic adalah penting untuk menentukan infeksi dan penyakit infeksi.<br /> Tujuan dari mendapatkan riwayat adalah mendapatkan kemungkinan dan sumber infeksi serta tingkat patologi atau nyeri yang berhubungan. Catatan medispasi sebelumnya ditinjau ulang .<br /><br />Perencanaan<br /> Tujuan utama untuk pasien meliputi pencegahan, penyebaran infeksi, pengetahuan tentang infeksi dan tindakannya, control terhadap demand an ketidaknyamanan yang berhubungan dengan rasa tidak nyaman, dan tidak adanya komplikasi.<br /><br />Intervensi.<br /> Cegah penyebaran infeksi dari pasien ke pasien dengan cara, :<br />A). Menyediakan isolasi sesuai dengan COC, menggunakan isolasi terhadap substansi tubuh, atau adaptasi isolasi institusi individual.<br />B). Menjamin pasien infeksi lewat udara tetapi diruangan pribadi selama mereka dirawat.<br />C). Menjamin bahwa pasien dengan organisme bukan lewat udara yang sangat menular seperti Clostridium Difficite dan Shigella secara fisik dipisahkan dari pasien lain jika terdapat kebijakan atau peraturan kebersihan dari institusi.<br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br /><br />- Dr . Adhi Djuanda dan Prof . Dr . Sutia Djuanda<br /> Buku ILMU PENYAKIT KULIT dan KELAMIN<br /><br />- Bunner and Soddarth Textbook of MEDICAL- SURGICAL NURSING<br /><br />- Dr . Henny Lukmanto, INFORMASI AKURAT PRODUK FARMASI<br /> Buku Kedokteran . EGC.leonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-51065171202063639632009-06-04T01:16:00.000-07:002009-06-04T01:18:16.356-07:00makalah anthelmintikKATA PENGANTAR <br /><br /><br /><br /> Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, atas berkat dan bimbingnnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah ini berdasarkan dari beberapa buku sumber.<br /> Saya mennyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan ini. Oleh karena itu, saya minta saran dan kritik yang bersifat membangun dengan harapan dengan kesempurnaannya.<br /> Semoga ini memberikan manfaat bagi kita semua untuk lebih memahami dan menerapkan dalam kehidupan kita baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan kehidupan kita sehari-hari. <br /><br /> <br /><br /><br /><br />DAFTAR ISI<br /><br /><br /><br /><br />KATA PENGANTAR<br /><br />DAFTAR ISI<br /> <br />PENDAHULUAN <br /><br /> BAB I ISI <br /><br /> CACING TAMBANG <br /> A. etiologi <br /> B. menufestasi klinis <br /> C. penota pelaksanaan <br /> D. komposisi<br /> E. obat untuk infestasi cacing <br /> F. prognosis<br /> <br />BAB II OBAT MEBENDAZOI <br /><br /> A. indikasi <br /> B. dosis <br /><br /><br /> Daftar pustaka <br />PENDAHULUAN<br /><br /> ANTHELMINTIK obat yang membasmi atau membunuh cacing. <br />Infeksi oleh cacing merupakan penyakit rakyat. Gejalah penyakit cacing ialah terjadi gangguan lambung usus seperti mules, kejang-kejang , diare serta hilangnya nafsu makan. <br /> Mencegah terjadinya adalah dengan mematuhi aturan kesehatan yaitu menjaga kebersihan dalam mengelolah makanan dan terutama pada anak-anak harus selalu mencuci tangan sebelum makan. Dapat pula karena luka lesi yaitu pada cacing tambang dan cacing benang. <br /> Dalam parasitologi kedokteran pembagian rematuda menjadi nematuda usus yang hidup di rongga usus dan nematoda jaringan yang hidup di jaringan bagian alat tubuh gejalah ini disebabkan oleh larva cacing dewasa. <br /> Obat yang diperlukan adalah pirantel pamoat, mebendasol, pipevasin sitrat, dan lavamisol. <br /><br /><br /><br />CACING TAMBANG (Necator americancis )<br /><br /><br />A. etiologi <br /> Penyakit ini disebabkan oleh cacing tambang yaitu necator americanus dan ancyvostama deledenale. Telur cacing ditemukan pada tinja dan akan menetas menjadi larva dalam 1-2 hari atau setelah 3 minggu. Kemudian berubah menjadi larva filariform yang dapat menembus kulit manusia, lalu masuk ke kapiler darah menuju jantung kanan kemudian ke paru-paru lalu ke bronkus masuk ke trakea, laring dan usus halus. <br /><br /><br />B. MANIFESTASI KLINIS <br /> - Bila larva folariform menembus kulit maka terjadi groum itch pada kulit. <br /> - Stadium dewasa <br /> Gejalah tergantung pada spesies dan jumlah cacing serta keadaan gisi pasien. Kedua jenis cacing tambang dapat menyebabkan anemia hipokrom mikrositik. Tiap cacing menyebabkan kehilangan darah 0,0005-0,100ml sehari (N. americanus ). 0.08-0,34ml sehari ( A duodenale ). Keadaan tidak menyebabkan kematian tetapi dapat menurunkan daya tahan tubuh dan prestasi kerja. <br /><br /><br />C. PENATA LAKSANAAN <br /> - umum <br /> Pemberian nutrisi yang baik dan suplementasi prepart di perlukan bagi pasien dengan gejalah klinis berat. <br />- Athelmintik<br /> <br /><br />D. KOMPOSISI <br /> - Dermafitis pada kulit <br /> - anemia berat yang menyebabkan gangguan pertumbuhan, perkembangan dan payah jantung. <br /><br /><br />5. OBAT UNTUK INFESTASI CACING <br /><br />JENIS INFEKSI OBAT DOSIS<br />Askaris<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Cacimg tambang<br /><br /><br /><br /><br />Filaria Piranty Damoat<br />Mebundazol<br />Diperazin sitrat<br /><br /><br />Lavamizol<br /><br />Mebudazol<br />Piranta pamoat<br /><br /><br /><br />Dietilkarbamazin Dosis tunggal 10 mg/kg BB basa dua kali sehari 100 mg selama 3 hari.<br />Dewasa 3,5 g sebagai dosis tunggal selama dua hari.<br /><br />50-15 mg dosis tunggal<br /><br />2 kali sehari selama 3 hari<br />Untuk A duodenale dosis tunggal<br />Pirantel basa 10 mg /kg BB (maksimal 1g) selama tiga hari<br /><br />Untuk anak-anak kecil dosis oral 3x0,5 mg/kg BB (maksimal 50 mg/hari)<br />Selama 3 hari 3x2 mg/kg BB (maksimal 100 mg/hari selama 3 hari dan 3x2 mg/kg BB (maksimal 150 mg/hari selama 2-3 minggu.<br /><br /><br /><br />I. PROGNOSIS <br /> Selama tidak terjadi obstruksi oleh cacing dewasa yang bermigrasi, prognosis baik pengobatan dapat memberikan kesembuhan 88-99%. <br /><br /><br /><br />BAB II OBAT MEBENDAZOL<br />A. INDIKASI<br /> Mengumpulkan dan mengeluarkan berbagai jenis cacing dari usus enterobius ( cacing kremi ) askariasis ( cacing gelang ) frichuriasis ( cacing cambuk ) dan infeksi necator americant dan ancylostoma duodendle ( cacing tambang ) <br /><br />B. DOSIS <br /> Oral : <br /> Untuk mencegah enterobiasis dewasa 100mg dosis tunggal bila belum sembuh dalam 3 minggu pengobatan di ulangi. Tablet boleh di kunyah, di telan dan di campur dengan makanan. <br />- Anak ( < 2 tahun ) sama seperti dewasa <br />- Untuk cacing gelang 2 tablet 100mg dosis tunggal <br />- Untuk friehetriasis dan cacing tambang dewasa 100mg 2 kali sehari( pagi dan malam ) selama 3 hari berturut-turut, bila belum sembuh dalam 2 minggu pengobatan diulangi. Anak sama seperti dewasa cara pemberian dan penyesuaian dosis tidak diperlukan. <br /><br /><br /> DAFTAR PUSTAKA <br /><br /><br /><br />- Kapita selekta kedokteran edisi ke 3 jilid I <br />- DOI edisi 10 <br />- Penggolongan obat oleh prof, drs Anief APF fakultas farmasi universitas gadjah mada <br />- Parasitologi kedokteran edisi ke 3leonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-45056927745492536272009-06-04T01:07:00.000-07:002009-06-04T01:08:39.932-07:00makalah aborsiABORTUS<br /><br />Pengertian Abortus<br />Abortus Spontaneus atau keguguran, terjadi dengan sendirinya karena faktor – faktor alamiah ( penyakit, kelainan dll ). Abortus spontaneus sama sekali tidak punya indikasi etis serta karena terjadi dengan sendirinya. Abortus provocatus yang dibedakan lagi menjadi Abortus provocatus medicinalis atau terapiuticus dan Abortus provocatus criminalis. Abortus provocatus medicinalis berarti abortus yang dibuat dengan alasan medis, misalnya dalam rangka pengobatan si ibu, sedangkan Abortus provocatus criminalis berarti abortus yang dibuat dengan alasan yang sama sekali tidak dapat dipertanggungjawabkan secara moral, misalnya tidak mau bertanggung jawab atas perbuatan seksual atau demi menjaga nama baik keluarga.<br /><br />Abortus dan Profesi Kedokteran / Keperawatan.<br />Yang sangat menarik adalah Hippokrates serentak juga mewariskan kepada profesi medis kode etik pertama yang dikenal sebagai “ Sumpah Hippokrates “. Sumpah ini memainkan peranan penting sekali dalam sejarah kedokteran dan banyak membantu untuk menegakkan profesi medis sebagai profesi luhur dalam masyarakat. Dalam sumpah Hippokrates antara lain terdapat ketentuan yang melarang abortus. Dikatakan : “ Aku tidak akan memberikan kepada seorang wanita sebuah alat yang abortif “. Lalu langsung ditambahkan “ Dalam kemurnian dan kesucian aku akan menjaga kehidupan dan seniku ( Profesi kedokteran ) “. Kita mendapat kesan bahwa larangan abortus bagi Hippokrates berkaitan dengan inti profesi medis : memelihara kehidupan. Tidak pantas bagi seorang dokter membunuh kehidupan insani. Praktek membunuh menjadi semacam kontradiksi bagi profesi medis. Kehidupan insani yang baru mulai berkembang harus dipelihara, janganlah digugurkan.<br />Dalam etika kedokteran tradisional telah tumbuh suatu tendensi anti – abortus yang kuat. Sejauh abortus dipraktekkan, pelakunya umumnya bukan dokter, melainkan “ dukun “ atau non profesional yang bergerak di pinggiran profesi medis. Dapat di mengerti, mereka mengakibatkan para wanita yang diabortus menderita banyak dan seringkali malah meninggal dunia. Situasi ini menimbulkan reaksi dari kalangan medis. Ketika pada pertengahan abad ke-19 American Medical Association didirikan, mereka mengambil sikap anti – abortus yang keras. Sebagai konsekuensinya, negara – negara bagian di Amerika Serikat merasa didesak untuk membuat undang – undang anti abortus yang tegas. Di Eropa juga terlihat perkembangan yang sejenis. Baru sekitar tahun 1960 – an, peraturan hukum mulai terlihat lebih lunak terhadap kemungkinan abortus, terutama karena mengakui hak wanita yang minta kehamilannya diakhiri dengan proses medis mulai dilibatkan secara langsung dalam praktek abortus. Oleh karena itu, Majelis Umum dari Asosiasi Kedokteran Dunia yang didirikan di Oslo pada tahun 1970, dengan hati – hati mengizinkan para dokter mempraktekkan abortus medicinalis ( terapeutik ), jika ikatan dokter setempat menyetujuinya.<br />Akan tetapi, jika abortus bisa diterima karena alasan medis demi keselamatan si ibu, bagaimana dengan soal abortus karena kehamilan yang tidak diinginkan ? dan jika kita menerima alasan ini, bagaimana dengan abortus karena yang diinginkan adalah bayi laki – laki, bukan bayi perempuan atau sebaliknya ? dan seterusnya. Dengan bertambahnya pengetahuan tentang faktor – faktor genetik, banyak kemungkinan bisa dipikirkan lagi. Alasan untuk melakukan abortus bisa banyak, tetapi mustahillah bahwa dokter atau perawat sendiri yang menentukkan alasannya.<br /><br />Aborsi<br />Di zaman ini, baik para cewek maupun cowok menganggap aborsi adalah cara cepat dan mudah bagi seseorang perempuan yang hamil untuk segera keluar dari situasi yang menjerat. Seberapa populer istilah “ perbaikan cepat “? Sejak 1973, lebih dari 30 juta aborsi telah dilakukan di Amerika. Para remaja menyumbang sekitar seperempatnya setiap tahun. Sepertiga dari seluruh kehamilan remaja berakhir dengan aborsi.<br />Pertimbangan fakta – fakta ini berkenaan dengan perkembangan seorang janin sejak pembuahan.<br />Hari 4 – 8 : Telur subur menempel didinding rahim, jenis kelamin bayi telah ditentukan.<br />Hari 19 : Kedua mata bayi mulai terbentuk.<br />Hari 25 : Jantung bayi mulai berdenyut.<br />Minggu 6 : Gelombang otak bayi dapat dideteksi, jari – jarinya mulai berkembang, lubang hidung mulai terbentuk.<br />Minggu 8 : Semua bagian tubuh bayi mulai tampak, tidak berkembang sepenuhnya, termasuk kedua telinganya, jari tangan dan kakinya.<br />Minggu 8-10 : Bayi mulai bergerak di dalam rahim meskipun si ibu belum dapat merasakannya.<br />Minggu 10 : Detak jantung bayi sudah cukup kuat untuk di deteksi, kuku – kuku jari mulai tumbuh, bayi juga dapat berkedip, mengepalkan tangan, menelan dan menggerakkan lidahnya, sel otak telah dan terus di produksi sebanyak kira – kira 250.000 per menit.<br /><br />Pada saat lahir, bayi akan memiliki lebih dari 100 miliar sel otak. Sejak saat ini bayi akan terus berkembang sampai kelahirannya. Semuanya telah terencana, hanya membutuhkan pelaksanaan yang baik.<br /><br />Resiko mungkin terlihat seperti “ sebuah penyelesaian “, tapi kenyataannya tidaklah demikian.<br />Prosedurnya ( amat jelas ) fatal bagi bayi dan sangat beresiko bagi ibu. Secara fisik, risiko – risiko tersebut termasuk :<br />• Rentan terjangkit infeksi akut dan / atau pendarahan;<br />• Kerusakan organ – organ dalam, seperti rahim, saluran vagina, dan saluran kencing;<br />• Infeksi yang membahayakan jiwa karena proses pelaksanaan aborsi ( perban yang tertinggal di dalam );<br />• Luka, yang bisa mengakibatkan kemandulan;<br />• Penyakit radang di sekitar pinggul yang mengakibatkan luka bisa mengakibatkan kemandulan;<br />• Serta banyak hal lain.<br /><br />Ada pula banyak risiko emosi dan akibatnya seperti ;<br />• Perasaan bersalah;<br />• Kesedihan;<br />• Duka yang mendalam;<br />• Keinginan untuk bunuh diri;<br /><br />Hal yang tidak biasa bagi para perempuan dewasa dan bahkan lebih tua untuk menanggung perasaan bersalah karena menggugurkan selama sisa hidupnya.<br /><br />Penyebab Aborsi<br />Misalnya :<br /> Kehamilan seseorang yang tidak diinginkan, yang di dapat dari hubungan gelap atau pergeulan bebas dan tidak ada pertanggungjawaban dari kaum pria, sehingga menyebabkan yang bersangkutan stres dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan aborsi.<br /> Karena malu pada semua orang, sehingga seseorang rela melakukan aborsi.leonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-31833292548673750792009-06-04T00:32:00.000-07:002009-06-04T00:33:03.475-07:00makalah anemiaLANDASAN TEORI<br />ANEMIA<br />DEFINISI<br />Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal.<br />Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit, atau gangguan fungsi tubuh.<br />Secara fisiologis, anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.<br />ETIOLOGI<br />Sebagian akibat produksi sel darah merah tidak mencukupi, dan sebagian lagi akibat sel darah prematur atau penghancuran sel darah merah yang berlebihan.<br />Faktor penyebab lain meliputi: kehilangan darah, kekurangan nutrisi, faktor keturunan, dan penyakit kronis.<br />PATOFISIOLOGI<br />Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum (mis: berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inflasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi). Pada kasus yang disebut terakhir, masalahnya dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.<br />Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama adalah sel fagositik atau dalam sistem retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang terbentukdalam fagosit, akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma.<br />Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, seperti yang terjadi pada berbagai kelainan hemolitik, maka hemoglonin akan munculdalam plasma (hemogloninemia). Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya (mis: apabila jumlahnya lebih dari sekitar 100 mg/dL) hemoglobin akan terdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urine (hemoglobinuria). Jadi ada atau tidak adanya hemoglobinemia dan hemoglobinuria dapat memberikan inflamasi mengenai lokasi penghancuran sel darah merah abnormal pada pasien dengan hemolisis dan dapat merupakan petunjuk untuk mengetahui sifat proses hemolitik tersebut.<br /><br /> ANEMIA PADA PENYAKIT KRONIK<br />Anemia ini sebagai infeksi dapat dikemukakan: infeksi ginjal, paru (bronchiektasis, abses, empiema), tuberculosis, pneumonia.<br /> ANEMIA DEFISIENSI BESI<br />Penyebab tersering pada pria dan wanita pasca menopause adalah perdarahan (mis: dari ulkus, gastritis atau tumor saluran pencernaan) atau malabsorbsi, terutama setelah reseksi gaster. Penyebab teresering anemia defisiensi besi pada wanita premenopause adalah menoragia (perdarahan menstruasi berlebihan)<br /> ANEMIA MEGALOBLASTIK<br />Penyebab adalah:<br />1. Defisiensi vit B12 <br />2. Defisiensi asam folat<br />3. Gangguan metabolisme vit B12 dan asam folat<br />4. Gangguan sinteses DNA<br /> ANEMIA HEMOLITIKA AUTOIMUN<br />Disebabkan oleh hemolisis eritrosit - eritrosit berdasarkan reaksi antigen antibodi.<br /> ANEMIA SEL SABIT<br />Adalah anemia hemolitika berat akibat adanya defek pada molekul Hb dan disertai dengan serangan nyeri.<br /><br /> ANEMIA SIDEROBLASTIK<br />Secara Etiologi dibagi dalam:<br />1. Kongenital : herediter<br />2. Didapat : a. Idiopatik<br /> - Responsif terhadap piridoksin<br /> - Tidak responsif terhadap piridoksin<br /> - Preleukemia<br /> b. Disebabkan obat – obatan dan toksin<br /> - Anti tuberculosis<br /> - Kloramfenicol<br /> - Etanol<br /><br /> ANEMIA PADA PENYAKIT HATI<br />Pada umunya anemia pada penyakit kronik berbentuk anemia normokrom normositer. Anemia akan menjadi hipokrom apabila terdapat perdarahan kronik,akan tetapi anemianya jarang sampai berbentuk mikrositer. defisiensi asam folat sering didapatkan pada sirosis hati, oleh karena hati yang sirotik tidak dapat bersifat sebagai tempat depot asam folat.<br />MANIFESTASI KLINIK <br />Selain beratnya anemia, berbagai faktor mempengaruhi berat dan adanya gejala:<br />1. Kecepatan kejadian anemia<br />2. Durasinya ( mis: kronisitas )<br />3. Kebutuhan metabolisme pasien bersangkutan<br />4. Adanya kelainan lain kecacatan<br />5. Komplikasi tertentu atau keadaan penyerta kondisi yang mengakibatkan anemia.<br />Semakin cepat perkembangan anemia, semakin berat gejalanya. Pada orang yang normal penurunan hemoglobin hitung darah merah atau hematokrit tanpa gejala yang tampak atau ketidakmampuan yang jelas secara bertahap biasanya dapat ditoleransi sampai 50%, sedangkan kehilangan cepat sebanyak 30% dapat menyebabkan kolaps vaskuler pada individu yang sama. Individu yang telah mengalami anemia, selama waktu yang cukup lama, dengan kadar Hb antara 9 dan 11 mg/dL, hanya mengalami sedikit gejala atau tidak ada gejala sama sekali selain takikardi ringan. Dispnue latihan biasanya terjadi hanya dibawah 7,5 g/dL; kelemahan hanya terjadi dibawah 6g/dL; dispnue istirahat dibawah 3 g/dL; dan gagal jantung, pada kadar sangat rendah 2 – 2,5 g/dL.<br />Pasien yang biasanya aktif lebih berat mengalami gejala, dibanding orang yang tenang. Pasien dengan hipotiroidisme dengan kebutuhan O2 yang rendah bisa tidak bergejala sama sekali, tanpa takikardia atau peningkatan curah jantung, pada kadar Hb dibawah 10 g/dL.<br />EVALUASI DIAGNOSTIK<br />Berbagai uji hematologis dilakukan untuk menentukan jenis dan penyebab anemia. Uji tersebut meliputi kadar Hb dan PVC, indeks sel darah merah, penelitian leukosit. Kadar besi serum, pengukuran kapasitas ikatan besi. Kadar folat, vit B12, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu protrombin, dan waktu tromboplastin parsial. Aspirasi dan biopsi sumsum tulang dapat dilakukan. Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan diagnostik untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber kehilangan darah kronis.<br />KLASIFIKASI ANEMIA<br /> ANEMIA APLASTIK<br />Disebabkan oleh penurunan sel prekursor dalam sumsum tulang dan penggantian sumsum tulang dengan lemak. Dapat juga idiopatik dan merupakan penyebab utama.<br /> ANEMIA PADA PENYAKIT GINJAL<br />Anemia ini disebabkan oleh menurunnya ketahanan hidup sel darah merah maupun defisiensi eritropoetin. Beberapa eritripoetin terbukti diproduksi diluar ginjal, karena terdpat eritropoesis yang masih terus berlangasung, bahkan pada pasien yang ginjalnya telah diangkat.<br />PENATALAKSANAAN ANEMIA<br />Ditujukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang, memperbaiki status nutrisi.<br />Penatalaksanaan anemia berdasarkan klasifikasinya:<br /> Anemia Aplastik : Transplantasi sumsum tulang dan pemberian terapi imunosupresi dengan globulin antitirosit (ATG)<br /> Anemia pada penyakit ginjal: Hemodialisis, pemberian zat besi dan asam folat.<br /> Anemia pada penyakit kronis: Pemberian epoetin alfa<br /> Anemia defisiensi besi: Pemilihan diet seimbang, makanan kaya besi bersama dengan sumber vitamin C.<br /> Anemia megaloblastik: Definisiensi Vit B diberikan vitamin B, ataupun terapi Vit B12<br /> Anemia hemolitika: Pengontrolan<br /> Anemia sel sabit: Pemberian hydroxyurea, cetiedetil citrate, pantoxifyline, vanili<br />KOMPLIKASI:<br /> Infeksi<br /> Hipoksia dan Iskemia<br /> Stroke<br /> Gagal Ginjal <br /> Priarpiosmus<br /> Angina ataupun gagal jantung kongestif<br /> <br />KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN <br />ANEMIA<br /><br /><br />DASAR DATA PENGKAJIAN PASIEN<br /><br />AKTIVITAS / ISTIRAHAT<br />Gejala : Keletihan, kelemahan, malaise umum kehilangan produktivitas, penurunan semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah, kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.<br /><br />Tanda : Takikardia/Takipnea; dispnea pada bekerja atau istirahat letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot dan penurunan kekuatan, ataksia, tubuh tidak tegak, bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda – tanda lain yang menunjukkan keletihan.<br />SIRKULASI<br />Gejala : Riwayat kehilangan darah kronis, mis: perdarahan GI kronis, menstruasi berat; angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat endokarditis infeksi kronis. Palpitasi (takikardia, kompensasi).<br /><br />Tanda : TD: peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar; hipotensi postural disritmia: abnormalitas EKG, mis; depresi segmen ST dan pendataran atau depresi gelombang T: Takikardia. Bunyi jantung: murmur sistolik. Ekstremitas (warna): pucat pada kulit dan membran mukosa (konjungtiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam, pucat dan tampak sebagai keabu – abuan). Kulit seperti berlilin, pucat (aplastik, AP) atau kuning lemon terang.<br />Sklera : biru atau putih seperti mutiara (DB)<br />Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke perifer dan vasokonstriksi kompensasi).<br />Kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilinikia) (DB).<br />Rambut : kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara prematur (AP)<br />INTEGRITAS EGO<br />Gejala : keyakinan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, mis: penolakan transfusi darah.<br />Tanda : depresi<br />ELIMINASI<br />Gejala : riwayat prelonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB) hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi. Penurunan haluaran lirme.<br /><br />Tanda : distensi abdomen.<br />MAKANAN/CAIRAN<br />Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/ masukan produk sereal tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada faring). Mual/muntah, dispepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan. Tidak pernah puas mengunyah atau peka untuk es, kotoran, tepung, jagung, cat, tanah liat, dan sebagainya (DB)<br />Tanda : Lidah tampak merah daging / halus ( AP : defisiensi asam folat dan vitamin B12 ). Membran mukosa kering, pucat.<br />Turgor kulit : buruk, kering, tampak kusut / hilang elastisitas ( DB ).<br />Stomatitis dan glositis (status defisiensi )<br />Bibir : selitis, mis: inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah ( DB ).<br />HIGIENE<br />Tanda : kurang bertenaga, penampilan tak rapi<br />NEUROSENSORI<br />Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinitus. Ketidakmampuan berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata, kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah; parestesia tangan / kaki ( AP ); klaudikasi sensasi menjadi dingin.<br /><br />Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi, cenderung tidur, apatis. Mental: tak mampu berespons lambat dan dangkal oftalfik: hemoragic retma ( aplastik, AP ). Epitaksis, perdarahan dari lubang – lubang ( aplastik ). Gangguan koordinasi, ataksia : penurunan rasa getar dan posisi, tanda Romberg positif, paralisis ( AP ).<br />NYERI / KENYAMANAN<br />Gejala : nyeri abdomen samar : sakit kepala ( DB ).<br />PERNAPASAN <br />Gejala : Riwayat TB, abses paru.<br /> Napas pendek pada istirahat dan aktivitas. <br />Tanda : takipnea , ortopnea , dan dispnea <br />KEAMANAN<br />Gejala : Riwayat pekejaan terpajan terhadap bahan kimia, misalnya , beneen , insektisida , fenilbutason, naftalen. Riwayat terpajan pada radiasi baik sebagai pengobatan atau kecelakaan. Riwayat kanker, terapi kanker tidak toleran, terhadap dingin dan / atau panas.transfusi darah sebelumnya. Gangguan penglihatan. Penyembuhan luka buruk,sering infeksi. <br />Tanda : demam rendah, berkeringat malam limfaindopati umum petekie dan ekimosis ( aplustik )<br /><br /><br />SEKSUALITAS<br />Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya : menoragra atau amenore ( DB ). Hilang libido ( pria dan wanita ) impoten.<br />Tanda : seviks dan dinding vagina pucat.<br />PENYULUHAN / PEMBELAJARAN <br />Gejala : kecenderungan keluarga untuk anemia ( DB / AP ) penggunaan antikolvusan masa lalu / saat ini, antibiotik, agen kemoterapi ( gagal sum-sum tulang ), aspirin, obat antiinflamasi , atau antikoagulan. Penggunaan alkohol kronis. Adanya / berulang nya episode pendarahan aktif ( DB ). Riwayat penyakit hati, ginjal, masalah hematologi : penyakit selrak atau penyakit malabosrpsi lain; enteritis regronal; manifestasi cacing pita; poliendo kimopati; masalah autoimun ( misalnya ; antibodi pada sel parletal, faktor intrinsik, antibodi tiroid dan sel T ) pembedahan sebelumnya, misalnya; splenektomi; eksisi tumor; penggatian kutub prostetik; eksisi bedah deudenum atau reseksi guster, gastrektomi parsral / total ( DB / AP ). Riwayat adanya masalah dengan penyembuhan luka atau pendarahan; infeksi kronis , ( RA ) , penyakit granulomatus kronis, atau kanker ( selunder anemia ). <br /><br />Pertimbangan DRG menunjukan berapa lama di rawat; 4,6 hari <br />Rencana pemulangan: dapat memerlukan bantuan dalam pengobatan ( injeksi ); aktivitas perawatan diri dan / atau pemeliharaan rumah, perubahan rencana diet. <br />PEMERIKSAAN DIAGNOSIS <br /> Jumlah darah lengkap ( JDL ) : hemoglobin dan HCT menurun. Jumlah eritrosit : menurun ( A P ), menurun berat ( aplastik ) ; MCV ( volume korpuskular rerata ) dan MCH ( hemoglobin korpukular rerata ) menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokromik (DB), peningkatan (AP). Pansitopenia ( apiastik ).<br />Jumlah retikulosit : bervariasi, misalnya, menurun (AP) , meningkat ( respons sum-sum tulang terhadap kehilangan darah / hemolisis ).<br />Pewarnaan SDM : Mendeteksi perubahan warna dan bentuk ( dapat mengindikasikan tipe khusus Anemia ).<br />LED : Peningkatan nenunjukan adanya reaksi Inflamasi, misalnya : peningkatan kerusakan SDM atau penyakit Malignasi.<br />Masa Hidup SDM : Berguna dalam membedakan diagnosa Anemia, misalnya : pada tipe Anemia tertentu, SDM mempunyai waktu hidup lebih pendek.<br /> Tes kerapuhan Eritrosit : menurun ( DB )<br />SDP : jumlah sel total sama dengan SDM mungkin meningkat menurun( Aplastik ), Jumlah Trombosit : menurun ( Aplastik ), meningkat (DB) : normal / tinggi ( Hemolitik ) <br />Hemoglobin Elektroferesis : mengidentifikasi tipe struktur Hemoglobin.<br />Bilirubin Serum ( tak terkonyugasi ) : meningkat ( AP, Hemolitik )<br />Total serum dan vitamin 12 : membantu mendiagnosa Anemia sehubungan dengan defisiensi masukan / absorpsi.<br />Besi serum : tidak ada ( DB ) : tinggi ( Hemolitik )<br />TIBC serum : meningkat ( DB )<br />Feritis serum : menurun ( DB )<br />Masa perdarahan : Memanjang ( Aplastik )<br />LDH serum : mungkin meningkat ( AP )<br />Tes Schilling : penurunan ekskresi vitamin B12 urine ( AP )<br />Gualak : mungkin positif untuk darah pada urine : feses, dan isi gaster, menunjukan perdarahan akut / kronis ( DB ).<br />Analisa Gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan PH dan tak adanya Asam Hidrolik Bebas ( DP )<br />Aspirasi sumsum tulang / pemeriksaan Biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam jumlah ukuran dan bentuk, membentuk membedakan tipe Anemia, misalnya : peningkatan Megalobias ( AP ), lemak sumsum dan penurunan sel darah ( Aplastik ).<br />Pemeriksaan Endoskopik dan Radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI <br />PRIORITAS KEPERAWATAN<br />1. Peningkatan perfusi jaringan<br />2. Memberikan kebutuhan Nutrisi / cairan<br />3. Mencegah Komplikasi<br />4. Memberikan informasi tentang proses penyakit, Prognosis, dan program pengobatan<br />TUJUAN PEMULANGAN<br />1. Kebutuhan aktifitas sehari – hari terpenuhi, mandiri / dengan bantuan orang lain<br />2. Komplikasi tercegah / minimal<br />3. Proses penyakit / prognosis dan program terapi dipahami<br /><br />DIAGNOSA KEPERAWATAN : PERFUSI JARINGAN, PERUBAHAN : <br />Dapat di hubungkan dengan : penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen / nutrien ke sel<br />Kemungkinan dibuktikan oleh : Palpitasi, Angina<br /> Kulit pucat, membran mukosa : kering, kuku dan rambut<br /> rapuh<br /> Eksterivitas dingin<br /> Penurunan haluaran urine<br /> Mual / muntah, distensi abdomen<br /> Perubahan TD, pengisian kapiler lambat<br /> Ketidakmampuan berkontraksi, disorientasi<br /><br />Hasil Yang Diharapkan / <br />Karena Evalvasi Pasien Akan : Menentukan Perfusi adekuat misalnya : tanda vital stabil; <br /> Membran Mukosa warna merah muda, pengisian kapiler baik, haluaran urine adekuat : Mental seperti biasa<br />TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL<br />1. Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit / membran mukosa dasar kaku<br /><br /><br /><br />2. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi<br /><br /><br /><br />3. Awasi upaya pernapasan : Auskultasi Bunyi napas perhatikan bunyi Adventisius<br /><br /><br />4. Selidiki keluhan nyeri dada, Palpitasi<br /><br /><br />5. Kaji untuk respon vebal melambat, mudah terangsang, Agitasi gangguan memori, bingung<br /><br />6. orientasi / orientasikan -ulang pasien sesuai kebutuhan –catat jadwal aktivitas pasien untuk di rujuk. Berikan cukup waktu untuk pasien berpikir, komunikasi dan aktifitas.<br /><br />7. Cata keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi<br /><br /><br /><br /><br /><br />8. Hindari penggunaan bantalan hangat / botol air panas. Ukur suhu air mandi dengan Termometer<br /><br /> KOLABORASI<br /> Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya H8 / Ht dan jumlah SDIM, GDA<br /><br /> Berikan SDM darah lengkap / packed, produk darah sesuai indikasi, awasi ketat untuk komplikasi tranfusi<br /><br /> Berkan oksigen tambahan sesuai indikasi<br /><br /> Siapkan intervensi pembedahan sesuai indikasi Memberikan informasi tentang derajat / keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menentukan kebutuhan intervensi<br /><br /> Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler. Catatan : kontraindikasi jika ada Hipotensi<br /><br /> Dispnea, gemericik menunjukan GJK karena regangan jantung lama / peningkatankompensasi curah jantung<br /><br /> Iskemia seluler mempengaruhi jaringan Miokardial / potensial resiko infark.<br /><br /> Dapat mengindikasikan gangguan fungsi serebral karena Hipoksia atau defisiensi vit B12.<br /><br /> Membantu memperbaiki proses pikir dan kemampuan melakukan / mempertahankan kebutuhan AKS<br /><br /><br /><br /> Vasokonstriksi ( ke organ vital ) menurunkan sirkulasi perifer, kenyamanan pasien / kebutuhan rasa hangat harus seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari panas berlebihan, pencetus Vasodilatsi ( penurunan perfusi organ ).<br /><br /><br /> Termoreseptor jaringan dermal dangkal karena gangguan oksigen<br /><br /><br /><br /> Mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan / respons terhadap terapi<br /><br /> Meningkatkan jumlah sel pembawa oksigen memperbaiki defisiensi untuk menurunkan resiko perdarahan<br /><br /> Memaksimalkan transpor oksigen ke jaringan<br /><br /> Transplantasi sumsum tulang dilakukan pada kegagalan sumsum tulang / Anemia plastik<br /><br /><br />Diagnosa keperawatan : Kekurangan Volume Cairan, Resiko tinggi terhadap<br />Faktor resiko meliputi : Peningkatan kebutuhan cairan, contoh status Hypermetabolik / demam. Proses inflamasi.<br />Kerusakan / Infrak Parenkit ginjal terbatasi kemampuan ginjal untuk memekatkan urine ( hipostenuria ).<br />( tidak dapat diterapkan; adanya tanda – tanda dan gejala – gejala membuat diagnosa aktual )<br />Hasil yang diharapkan / kriteria evaluasi – pasien akan :<br />Mempertahankan keseimbangan cairan adekuat dibuktikan oleh haluaran urine individu tepat dengan berat jenis mendekati normal, tanda vital stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik, dan pengisian kapiler cepat.<br /><br />TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL<br /> Pertahankan pemasukan dan pengeluaran akut. Timbang tiap hari.<br /><br /><br /><br /><br /><br /> Perhatikan karateristik urine dan berat jenis<br /><br /><br /><br /> Awasi tanda vital, bandingkan dengan hasil normal pasien saat ini / sebelumnya. Ukur TD dalam posisi berbaring, duduk dan berdiri bila mungkin<br /><br /> Observasi demam, perubahan tingkat kesadaran, turgor kulit buruk, dan membran mukosa kering, nyeri.<br /><br /> Awasi tanda vital dengan ketat selama tranfusi darah dan catat adanya dispnea, gemericik, ronki, mengi, JVD, penurunan bunyi napas, batuk, sputum kental, dan sianosis Pasien dapat menurun pemasukan cairan selama periode krisis karena Malaise, Anoreksia, dan sebagainya, Dehidrasi dari muntah, diare, demam, dapat menurunkan haluaran urine dan pencetus krisis Vaso-okllusif<br /><br /> Ginjal dapat kehilangan kemampuannya untuk mengkonsentrasikan urine, mengakibatkan kehilangan banyak urine encer.<br /><br /> Penurunan sirkulasi darah dapat terjadi dan peningkatan kehilangan cairan mengakibatkan hipotensi dan Takikardia.<br /><br /><br /> Gejala yang menunjukan dehidrasi / hemokonsentrasi yang dengan status Vaso-oklusif.<br /><br /> Jantung dapat kelelahan dan cenderung gagal karena kebutuhan pada status Anemia. Jantung mungkin tak mampu mentoleransi tambahan volume cairan transfusi / infus IV terlalu cepat UX mengatasi krisis / syok<br /><br />DIAGNOSA KEPERAWATAN : <br /> KERUSAKAN, PERTUKARAN GAS<br /><br />Dapat di hubungkan dengan :<br /> penurunan kapasitas pembawa oksigen darah, penurunan Lemia hidup SDM / destruksi prematur, struktur SDM abnormal; sensitivitas tegangan oksigen rendah ( latihan berat, peningkatan ketinggian ).<br /> Peningkatan Viskositas darah ( sumbatan akibat sel sabit yang menumpuk dalam kapiler ) dan kongesti paru ( kerusakan Fagositosis permukaan )<br /> Pencetus Pnemunia bakterial, inferk paru<br />Kemungkinan dibuktikan oleh :<br /> Dispnea, penggunaan otot aksesoris gelisah, kelam pilus Takikardia. Sranosis ( Hipoksia )<br /> <br /><br />HASIL YANG DIHARAPKAN / KRITERIA EVALUASI <br />PASIEN AKAN :<br /> Menunjukan perbaikan ventilasi / oksigenasi sebagai bukti adalah frekwensi pernapasan dalam rentang normal, tidak ada sranosis, dan penggunaan otot aksesories; bunyi napas normal<br /> Berpartisipasi dalam aktivitas sehari – hari tanpa kelemahan dan keletihan.<br /> Menunjukan perbaikan tes fungsi paru yang membaik / normal<br />TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL<br /><br /> MANDIRI<br /> Awasi frekwensi / kedalaman pernapasan, penggunaan otot aksesori, area sranosis<br /><br /> Auskultasi bunyi napas, catat adanya tidak adanya, dan bunyi Adventisius<br /><br /> Observasi tanda peningkatan demam, batuk, bunyi napas Adventisius <br /><br /> Bantu dalam mengubah posisi batuk dan napas dalam<br /><br /><br /><br /> Kaji tingkat kesadaran / fungsi mental secara teratur <br /><br /> Indikator keadekuatan fungsi pernapasan atau tingkat gangguan dan kebutuhan / keefektifan terapi.<br /><br /> Terjadinya Atelektasis dan stasis sekret dapat mengganggu pertukaran gas<br /><br /><br /> Menggambarkan terjadinya infeksi paru, yang meningkatkan kerja penting dan kebutuhan oksigen<br /><br /> Meningkatkan ekspensi dada optimal, memobilisasikan sekresi, dan pengisian udara semua area paru; menurunkan resiko stasis sekret / Pneumonia<br /><br /> Jaringan otak sangat sensitif pada penurunan oksigen dan dpt merupakan indikator dari terjadinya hipoksia<br /><br />DIAGNOSA KEPERAWATAN : <br /> PERUBAHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH<br />Dapat dihubungkan dengan : <br />kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan / absorpsi nutrien yang diperlukan untuk pembentukan SDM normal.<br />Kemungkinan dibuktikan oleh : <br />Penurunan berat badan / berat badan dibawah normal untuk usia, tinggi dan bangun badan.<br /> Penurunan lipatan kulit risep<br /> Perubahan gusi, membran mukusa mulut<br /> Penurunan toleransi untuk aktivitas, kelemahan dan kehilangan tonus otot.<br />Hasil yang diharapkan / <br />kriteria evaluasi pasien :<br /> menunjukan peningkatan berat badan atau berat badan stabil dengan nilai laboratorium normal<br /> Tidak mengalami tanda malnutrisi<br /> Menunjukan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan / atau mempertahankan berat badan yang sesuai<br /><br />TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL<br /> Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai<br /><br /> Observasi dan catat masukan makanan pasien<br /><br /><br /> Timbang berat badan tiap hari<br /><br /><br /> Berikan makanan sedikit dan frekwensi sering / atau makan diantara waktu makan<br /><br /> Observasi dan catat kejadian mual / muntah, flatus dan gejala lain yang berhubungan<br /><br /> Berikan dan bantu higiene mulut yang baik; sebelum dan sesudah makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. Berikan pencuci mulut yang dicerna bila mukosa oral luka<br /><br /><br />KOLABORASI<br /> Konsul pada ahli gizi<br /><br /><br /><br /> Beri obat sesuai indikasi<br /><br /><br /><br /><br /> Berikan diet halus rendah serat, menghindari makanan panas, pedas atau terlalu asam sesuai indikasi<br /><br /><br /> Berikan suplemen rutin, misalnya : Ensure, Isocal Mengidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan intervensi<br /><br /> Mengevaluasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan<br /><br /> Mengawasi penurunan berat badan atau evektifitas intervensi nutrisi<br /><br /> Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster<br /> Gejala G1 dapat menunjukan efek anemia ( hipoksia ) pada organ<br /><br /><br /> Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral, menurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. Teknik perawatan mulut khusus mungkin diperlukan bila jaringan rapuh / luka / perdarahan dan nyeri berat.<br /><br /><br /> Membantu dalam membuat rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individual<br /><br /> Kebutuhan penggantian tergantungpada tipe anemia dan / atau adanya masukan oral yang buruk dan defisiensi yang diidentifikasi<br /><br /> Bila ada lesi oral, nyeri dapat membatasi tipe makanan yang dapat ditoleransi pasien<br /><br /><br /> Meningkatkan masukan protein dan kalori<br />DIAGNOSA KEPERAWATAN : INTOLERAN AKTIVITAS<br />Dapat dihubungkan dengan : ketidakseimbangan antara suplai oksigen ( penerimaan ) dan kebutuhan<br />Kemungkinan dibuktikan oleh: Kelemahan dan kelelahan<br /> Mengeluh penurunan toleransi aktivitas / latihan<br /> Lebih banyak memerlukan istirahat / tidur<br /> Palpitasi, Takikardia, peningkatan TD / respons pernapasan dengan kerja ringan<br />Hasil yang diharapkan<br />/ kriteria evaluasi<br />Pasien akan : Melaporkan peningkatan toleransi aktivitas ( termasuk aktivitas sehari – hari )<br /> Menunjukan penurunan tanda Fisiologis intoleransi, misalnya : nadi, pernapasan, dan TD masih dalam rentang normal pasien<br />TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL<br />MANDIRI<br /> Kaji kemampuan pasien untuk melakukan tugas / AKS normal, catat laporan kelelahan, keletihan, dan kesulitan menyelesaikan tugas<br /><br /> Kaji kehilangan / gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan otot<br /><br /> Awasi TD, nadi, pernapasan, selama dan sesudah aktivitas<br /><br /><br /> Berikan lingkungan tenang<br /><br /><br /><br /><br /> Ubah posisi pasien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing<br /><br /><br /><br /> Prioritaskan jadwal Asuhan Keperawatan untuk meningkatkan istirahat<br /><br /> Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi<br /><br /><br /> Anjurkan pasien untuk menghentikan aktivitas bila Palpitasi, nyeri dada, napas pendek, kelemahan, atau pusing terjadi <br /> Mempengaruhi pilihan intervensi / bantuan<br /><br /><br /><br /> Menunjukan perubahan neurologi karena defisiensi vitamin B12 mempengaruhi keamanan pasien / resiko cedera<br /><br /> Manifestasi Kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat untuk jaringan<br /><br /> Meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru<br /><br /> Hipotensi postural atau Hipoksia serebral dapat menyebabkan pusing, berdenyut, dan peningkatan resiko cedera.<br /><br /> Mempertahankan tingkat energi dan meningkatkan regangan pada sistem jantung dan pernapasan<br /><br /> Meningkatkan harga diri dan rasa terkontrol<br /><br /> Regangan / stres kardiopulmonal berlebihan / stres dapat menimbulkan dekompensasi / kegagalan<br /><br />DIAGNOSA KEPERAWATAN : Integritas kulit, kerusakan : resiko tinggi terhadap<br />Faktor resiko meliputi : Gangguan sirkulasi ( Statis vena dan Vaso-oklusif ) gangguan sensasi<br /> Penurunan mobilitas / tirah baring<br />Kemungkinan dibuktikan oleh: [ Tidak dapat diterapkan; adanya tanda – tanda dan gejala – gejala membuat diagnosa aktual <br />Hasil yang diharapkan / <br />kriteria pasien akan : Mencegah cedera iskemik dermal<br /> Berpartisipasi dalam perilaku untuk menurunkan faktor resiko / kerusakan kulit<br /> Observasi perbaikan luka / penyembuhan lesi jika ada<br />TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL<br />MANDIRI<br /> Sering ubah posisi, bahkan bila duduk di kursi<br /><br /><br /><br /> Inspeksi kulit / titik tekanan secara teratur untuk kemerahan, berikan pijitan<br /><br /> Pertahankan permukaan kulit kering dan bersih; linen kering / bebas kerutan<br /><br /><br /> Awasi tungkai terhadap kemerahan, perhatikan dengan ketat terhadap pembentukan ulkus<br /><br /><br /> Tinggikan ekstremitas bawah bila duduk<br /><br /><br />KOLABORASI :<br /> Berikan kasur air atau tekanan udara<br /><br /><br /><br /><br /> Awasi status daaerah iskemik, ulkus perhatikan distribusi, ukuran, kedalaman, karakter dan drainase. Bersihkan dengan Hidrogen peroksida, asam borak, atau larutan betadine sesuai indikasi<br /><br /><br /> Siapkan untuk / bantu oksigenasi hiperbolik pada ulkus <br /> Mencegah tekanan jaringan lama dimana sirkulasi telah terganggu, menurunkan resiko trauma jaringan / iskemia<br /><br /> Sirkulasi buruk pada jaringan, mencegah kerusakan kulit<br /><br /> Lembab, area terkontaminasi memberikan media yang baik untuk pertumbuhan organisme patogen<br /><br /> Potensial jalan masuk untuk organisme patogen. Pada gangguan sistem imun ini meningkatkan resiko infeksi / perlambatan penyembuhan<br /><br /> Meningkatkan aliran balik vena, menurunkan statis vena / pembentukan edema<br /><br /> Menurunkan tekanan jaringan dan membantu dalam meminimalkan / memaksimalkan perfusi seluler untuk mencegah cedera dermal<br /><br /> Perbaikan atau lamanya penyembuhan menunjukan status perfusi jaringan dan keefektifan intervensi. Catatan : pasien ini beresiko serius terhadap komplikasi karena rendahnya pertahanan terhadap infeksi dan penurunan nutrien untuk penyembuhan<br /><br /> Memaksimalkan pemberian oksigen untuk jaringan, meningkatkan penyembuhan.<br />DIAGNOSA KEPERAWATAN : <br />Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen / nutrien ke sel<br />TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL<br />MANDIRI<br /> Pantau TTV, warna kulit dan membran mukosa<br /><br /><br /> Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi<br /><br /><br /> Auskultasi bunyi napas ( perhatikan bunyi adventisius )<br /><br /> Awasi keluhan nyeri dada, palpitasi<br /><br /><br /> Kaji untuk respon verbal melambat, mudah terangsang, agitasi, gangguan memori, bingung<br /><br /> Catat keluhan dingin, pertahankan suhu lingkungan dan suhu hangat sesuai indikasi<br /><br /><br /><br /><br /><br /> Hindari penggunaan bantalan penghangat atau botol air panas. Ukur suhu air mandi dengan termometer<br />KOLABORASI<br /> Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya Hb / Ht dan jumlah SDM, GDA<br /><br /><br /> Berikan SDM darah lengkap, produk darah sesuai indikasi. Awasi ketat untuk komplikasi tranfusi<br /><br /> Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi<br /><br /> Siapkan intervensi pembedahan sesuai indikasi <br /> Memberikan informasi tentang derajat / keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menentukan intervensi<br /><br /> Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler<br /><br /> Dispnea, gemericik menunjukan GJK karena regangan jantung lama / peningkatan kompensasi curah jantung<br /> Iskemia seluler mempengaruhi jaringan miokardial / potensial resiko infark<br /><br /> Dapat mengindikasikan gangguan fungsi serebral karena hipoksia atau defisiensi vitamin B12¬<br /><br /> Vasokonstriksi ( ke organ vital ) menurunkan sirkulasi perifer.kenyamanan pasien / kebutuhan rasa hangat harus seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari panas berlebihan pencetus vasodilatasi ( penurunan perfusi organ )<br /><br /> Termoreseptor jaringan dermal dangkal karena gangguan oksigen<br /><br /><br /> Mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan / respon terhadap terapi<br /><br /> Meningkatkan jumlah sel pembawa oksigen; memperbaiki defisiensi untuk menurunkan resiko perdarahan<br /><br /> Memaksimalkan transpor oksigen ke jaringan<br /><br /> Tranpalantasi sumsum tulang dilakukan pada kegagalan sumsum tulang / anemia aplastikleonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5415849861581231231.post-48591027447942083372009-06-04T00:04:00.000-07:002009-06-04T00:14:18.214-07:00makalah asma<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cleon%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cleon%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cleon%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-14.2pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-14.2pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-14.2pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-14.2pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-14.2pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-left:14.2pt; text-indent:-14.2pt;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 66.25pt 72.0pt 92.15pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} @page Section2 {size:823.55pt 612.1pt; mso-page-orientation:landscape; margin:70.9pt 1.0cm 36.0pt 42.55pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section2 {page:Section2;} @page Section3 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 66.25pt 72.0pt 92.15pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section3 {page:Section3;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:47073751; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1487383900 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1 {mso-list-id:228804707; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:231910732 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:332074911; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-296297290 -1551603840 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:image; list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/leon/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif"); mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:57.3pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; color:windowtext;} @list l3 {mso-list-id:597762089; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1996539076 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l4 {mso-list-id:740444961; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-687816470 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:57.3pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; color:windowtext;} @list l5 {mso-list-id:788401299; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:871671372 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:92.7pt; text-indent:-18.0pt;} @list l6 {mso-list-id:1226986723; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1749633702 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l6:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l7 {mso-list-id:1230076063; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1543026394 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l7:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8 {mso-list-id:1705709362; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:2029921982 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l8:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9 {mso-list-id:1715496041; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1981657434 334502514 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l9:level1 {mso-level-number-format:image; list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/leon/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif"); mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; color:windowtext;} @list l10 {mso-list-id:1718702149; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1163464050 -474446028 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l10:level1 {mso-level-number-format:image; list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/leon/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif"); mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; color:windowtext;} @list l11 {mso-list-id:1838766515; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1487383900 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l11:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l12 {mso-list-id:2139295123; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-521909206 -1551603840 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l12:level1 {mso-level-number-format:image; list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/leon/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif"); mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; color:windowtext;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:0cm; mso-para-margin-left:14.2pt; mso-para-margin-bottom:.0001pt; text-indent:-14.2pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} table.MsoTableGrid {mso-style-name:"Table Grid"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-unhide:no; border:solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-border-insideh:.5pt solid windowtext; mso-border-insidev:.5pt solid windowtext; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> <div class="Section1"> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size:78%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";" >A S M A</span></b></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm; line-height: 150%;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >DEFINISI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Asma adalah penyakit jalan napas obstruktif intermitten, reversibel dimana trakea dan bronki berespons dalam secara hiperaktif terhadap stimulun tertentu. Asma dimanifestasikan dengan penyempitan jalan napas, yang mengakibatkan dispnea, batuk dan mengi. Tingkat penyempitan jalan napas dapat berubah baik secara spontan atau karena terapi. Asma berbeda dari penyakit paru obstruktif, dalam hal bahwa asma adalah proses reversibel. Jika asma dan bronkitis terjadi bersamaan, obstruksi yang diakibatkan menjadi gabungan dan disebut <i style="">Bronkitis Asmatik Kronik</i>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Asma dapat terjadi pada sembarang golongan usia; sekitar setengah dari kasus terjadi pada anak – anak dan sepertiga lainnya terjadi sebelum usia 40 tahun. Meski asma dapat berakibat fatal, lebih sering lagi, asma sangat menganggu, mempengaruhi kehadiran di sekolah, pilihan pekerjaan, aktivitas fisik dan banyak aspek kehidupan lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style="">·<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:78%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";" >Jenis – jenis asma<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Asma sering diartikan sebagai alergi, idiopatik, nonalergi atau gabungan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 57.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Asma alergik disebabkan oleh alergen yang dikenal ( mis : serbuk sari, binatang, amarah, makanan dan jamur ). Kebanyakan alergen terdapat di udara dan musiman. Pasien dengan asma alergik biasanya mempunyai riwayat keluarga yang alergik dan riwayat medis masa lalu eksema atau rakhitis alergik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 57.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Asma idiopatik atau nonalergik. Faktor seperti <i style="">common cold, </i>infeksi traktus respiratorius, latihan emosi dan polutan lingkungan dapat mencetuskan serangan. Beberapa agens farmakologi, seperti aspirin dan agens anti inflamasi nonsteroid lain, pewarna rambut, antagonis beta adrenergik dan agens sulfit ( pengawet makanan ), juga mungkin menjadi faktor. Serangan asma idiopatik atau nonalergik menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronkitis kronis dan emfisema.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 57.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Asma gabungan adalah bentuk asma yang paling umum. Aslma ini mempunyai bentuk idiopatik<span style=""> </span>dan nonalergenik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >PATOFISIOLOGI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Asma adalah obstruksi jalan napas difus reversibel. Obstruksi disebabkan oleh 1 atau lebih dari berikut ini :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Kontraksi otot – otot yang mengelilingi bronki, yang menyempitkan jalan napas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Pembengkakan membran yang melapisi bronki.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">3.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Pengisian bronki dengan mukus yang kental.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Selain itu, otot – otot bronkial dan kelenjar mukosa membesar, sputum yang kental, banyak dihasilkan dan alveoli menjadi hiperinflasi, dengan udara terperangkap di dalam jaringan paru. Mekanisma yang pasti dari perubahan ini tidak diketahui, tetapi apa yang paling diketahui adalah keterlibatan sistem imunologis dan sistem saraf otonom.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Beberapa individu dengan asma mengalami respon imun yang buruk terhadap lingkungan mereka. Antibodi yang dihasilkan ( IgE ) kemudian menyerang sel – sel mati dalam paru. Pemajanan ulang terhadap antigen mengakibatkan ikatan antigen dengan antibodi, menyebabkan pelepasan produk sel – sel mati ( disebut mediator ) seperti Histamin, bradikinin, prostaglandin serta anafilaksis dari substansi yang bereaksi lambat<span style=""> </span>( SRS – A ). Pelepasan mediator ini dalam jaringan paru mempengaruhi otot polos dan kelenjar jalan napas, menyebabkan bronkospasme, pembengkakan membran mukosa dan pembentukan mukus yang banyak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Sistem saraf otonom mempersarafi paru. Tonus otot bronkial diatur oleh impuls saraf vagal melalui sistem parasimpatis. Pada asma idiopatik atau nonalergik, ketika ujung saraf pada jalan napas panjang dirangsang oleh faktor infeksi, latihan, dingin, merokok, emosi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >MANIFESTASI KLINIS<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Tiga gejala umum asma adalah batuk, dispnea dan mengi. Pada beberapa keadaan, batuk merupakan satu – satunya gejala. Serangan asma sering kali terjadi pada malam hari.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Serangan asma biasanya bermula mendadak dengan batuk dan rasa sesak dalam dada, disertai dengan pernapasan lambat, mengi, laborius. Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang dibanding inspirasi, yang mendorong pasien selalu lebih susah dan panjang dibanding inspirasi, yang mendorong pasien untuk duduk tegak dan menggunakan setiap otot – otot aksesories pernapasan. Jalan napas yang tersumbat menyebabkan dispnea. Batuk pada awalnya susah dan kering tetapi segera menjadi lebih kuat. Sputum, yang terdiri atas sedikit mukus mengandungmasa gelatinosa bulat, kecil yang dibatukkan dengan susah payah. Tanda selanjutnya termasuk sianosis sekunder terhadap hipoksia hebat dan gejala – gejala retensi karbondioksida termasuk berkeringat, takikardia dan tekanan nadi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Serangan asma dapat berlangsung dari 30 menit sampai beberapa jam dan dapat hilang secara spontan. Meski serangan asma jarang yang fatal, kadang terjadi reaksi kontinu yang lebih berat, yang disebut “ status asmatikus “. Kondisi ini merupakan keadaan yang mengancam hidup.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >PEMERIKSAAN PENUNJANG<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Uji provokasi bronkus dilakukan dengan menggunakan histamin, metukolin atau beban Hiperreaktivitas positif bila peak flow rate (PFR), FEVI (Forced Expiratory Volume in 1 Second) turun >15% dari nilai sebelum uji provokasi dan setelah diberi bronkodilator nilainya kembali normal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style=""> </span>Pada foto dada PA akan tampak corakan paru yang meningkat. Hiperinflasi terdapat pada serangan akut dan asma kronik atelektasis sering ditemukan pada anak <u>></u> 6 tahun. Foto sinus paranalis diperlukan jika asma sulit terkontrol untuk melihat adanya sinusitis.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style=""> </span>Pemeriksaan eosinofil dalam darah, sekret hidung dan dahak dapat menunjang diagnosis asma. Dalam sputum dapat ditemukan kristal charcot – leyden dan spiral curshman. Uji tuberkulin penting bukan saja karena Indonesia masih banyak tuberkulosis, tetapi jika ada tuberkulosis dan tidak diobati, asmanya mungkin akan sukar dikontrol.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >TERAPI MEDIKASI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Agonis Beta adalah medikasi awal yang digunakan untuk mengobati asma karena agen <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >ini mendilatasi otot – otot polos bronkial.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Metilsantin digunakan karena mempunyai efek bronkodilatasi. Agen ini merilekskan otot – otot polos bronkus, meningkatkan gerakan mukus dalam jalan napas dan meningkatkan kontraksi diafragma.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Antikolinergik seperti atropin tidak pernah dalam riwayatnya digunakan untuk pengobatan rutin asma karena efek samping sistematiknya, seperti kekeringan pada mulut, penglihatan mengabur, berkemih.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Kortikosteroid, medikasi ini mungkin diberikan secara intravena ( hidrokortison ) secara oral ( prednison prednosolon ) atau melalui inhalasi ( bekiometason, deksametason ).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >PENCEGAHAN<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Pasien dengan asma kambuhan harus menjalani pemeriksaan mengidentifikasi substansi yang mencetuskan terjadinya serangan. Penyebab yang mungkin, dapat saja bantal, kasur, pakaian jenis tertentu, hewan peliharaan, kuda, detergen, sabun, makanan tertentu, jamur dan serbuk sari dapat menjadi dugaan kuat. Upaya harus dibuat untuk menghindari agen penyebab icapan saja memungkinkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Komplikasi asma dapat mencakup asmatikus,fraktur iga,pneumonia.Obstruksi jalan napas, terutama selama episode asmatik akut,sering mengakibatkan hipoksemia membutuhkan pemberian oksigen dan pemantauan gas darah arteri. Cairan diberikan karena individu dengan asma mengalami dehidrasi akibat diaforesis dan kehilangan cairan tidak kasat mata dengan hiperventilasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >PENATALAKSANAAN<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Perlu diberikan edukasi,antara lain mengenai patogenesis asma,peranan terapi asma,jenis-jenis terapi yang tersedia, serta faktor pencetus yang perlu dihindari.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Secara umum,terdapat 2 jenis obat dalam penatalaksanaan asma,yaitu obat pengendali (controller). Obat pengendali merupakan profilaksis serangan yang diberikan tiap hari,ada atau tidak ada serangan / gejala, sedangkan obat pereda adalah yang diberikan saat <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >serangan.<o:p></o:p></span></p> <span style=";font-family:";font-size:78%;" >
<br /></span> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size:78%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";" >DAFTAR PUSTAKA</span></b></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Brunner & Suddarth.(1997). Keperawatan Medikasi Bedah. Edisi 8. Volume 1.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Penerbit : Buku Kedokteran. EGC, Jakarta.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:78%;" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/leon/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Mansjoer Arif, dkk ( 2000 ). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Penerbit : Media Aesculapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <span style=";font-family:";font-size:78%;" >
<br /></span> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> </div> <span style=";font-family:";font-size:78%;" >
<br /></span> <div class="Section2"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:78%;"><b style="">ASUHAN KEPERAWATAN <o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:78%;"><b style="">PADA PASIEN “ ASMA “<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -72pt;"><span style="font-size:78%;"><b style=""><o:p> </o:p></b></span></p> <table class="MsoTableGrid" style="border: medium none ; margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse; width: 590px; height: 711px;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <thead> <tr style="height: 0.7pt;"> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 177.2pt; height: 0.7pt;" width="236"> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size:78%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";" >DIAGNOSA KEPERAWATAN<o:p></o:p></span></b></span></p> </td> <td style="vertical-align: top;">
<br /></td><td style="border-style: solid solid solid none; padding: 0cm 5.4pt; width: 163pt; height: 0.7pt;" width="217"> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size:78%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";" >TUJUAN<o:p></o:p></span></b></span></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt; height: 0.7pt;" width="283"> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size:78%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";" >INTERVENSI KEPERAWATAN<o:p></o:p></span></b></span></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; padding: 0cm 5.4pt; width: 198.5pt; height: 0.7pt;" width="265"> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size:78%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";" >RASIONAL<o:p></o:p></span></b></span></p> </td> </tr> </thead> <tbody><tr style="height: 0.7pt;"> <td style="border-style: none solid solid; padding: 0cm 5.4pt; width: 177.2pt; height: 0.7pt;" valign="top" width="236"> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 15.9pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Bersihkan jalan napas tidak efektif b/d penigkatan produksi sekret.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 15.9pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Intoleransi Aktivitas b/d Kelemahan Umum<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 15.9pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">3.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Ansietas b/d Perubahan Status Kesehatan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> </td> <td style="vertical-align: top;">
<br /></td><td style="border-style: none solid solid none; padding: 0cm 5.4pt; width: 163pt; height: 0.7pt;" valign="top" width="217"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Jalan napas kembali efektif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Peningkatan intoleransi aktivitas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Ansietas menurun / menghilang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt; height: 0.7pt;" valign="top" width="283"> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Kaji frekwensi pernapasan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Memberikan posisi semi fowler<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><span style=";font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">3.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Anjurkan minum air hangat secukupnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: 0cm;"><span style=";font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">4.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Tatalaksana therapy sesuai advis dokter<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Kaji respons klien terhadap aktivitas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Motivasikan pasien untuk melakukan aktivitas secara mandiri<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">3.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Berikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><span style=";font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><span style=";font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><span style=";font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">4.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Tatalaksana dalam pemberian teraphy sesuai advis dokter<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -14.15pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Kaji tingkat ansietas pada klien<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -14.15pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Dukung pasien / orang terdekat dalam menerima realita situasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -14.15pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">3.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Berikan perhatian pada pasien<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 15.85pt; text-indent: -14.15pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">4.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Waspadai untuk perilaku diluar kontrol atau peningkatan disfungsi pulidomal<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; padding: 0cm 5.4pt; width: 198.5pt; height: 0.7pt;" valign="top" width="265"> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan pada penerimaan atau selama stress / adanya proses infeksi akut. Pernapasan dapat menghambat dan frekwensi ekspirasi memanjang dibanding inspirasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.85pt; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Posisi semifowler dapat memungkinkan ekspansi paru dan memudahkan pernapasan serta mengurangi tekanan pada otot diafragma.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><span style=";font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">3.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Sekresi kental sulit untuk diencerkan dan dapat menyebabkan sumbatan maka air hangat dapat mengencerkan sekret.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><span style=";font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.85pt; text-indent: -15.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">4.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Agar dapat mengeluarkan sekret yang berlebihan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.9pt; text-indent: -15.9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Menetapkan kemampuan / butuhan pasien dan memudahkan intervensi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.9pt; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.9pt; text-indent: -15.9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Meningkatkan otot yang hilang akibat kurangnya aktivitas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.9pt; text-indent: -15.9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">3.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Meningkatkan pengetahuan keluarga / pasien sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam melakukan tindakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.9pt; text-indent: -15.9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">4.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Mempercepat proses penyembuhan dengan menghidupkan jaringan – jaringan mati.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.9pt; text-indent: -15.9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Membantu menentukan intervensi yang diperlukan dan dapat mengetahui ansietas tingkat ringan atau berat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.9pt; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.9pt; text-indent: -15.9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Mekanisme koping dan partisipasi dalam program pengobatan mungkin meningkatkan belajar pasien menerima hasil.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.9pt; text-indent: -15.9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">3.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Supaya pasien tidak merasa sendirian dan rasa cemas berkurang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.9pt; text-indent: -15.9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><span style="">4.<span style=";font-family:";" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" >Pengembangan dalam kapasitas ansietas memerlukan evaluasi lanjut dan intervensi dengan obat anti ansietas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm -5.4pt 0.0001pt 15.9pt; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> </div> <span style=";font-family:";font-size:78%;" >
<br /></span> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:78%;" ><o:p> </o:p></span></p> leonmilanhttp://www.blogger.com/profile/10171745632061752825noreply@blogger.com1